Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana, pada Kamis (10/7) hingga Jumat (11/7) pukul 07.00 WIB, yang mana empat kejadian baru didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) khususnya di Indonesia bagian barat wilayah utara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melaporkan, Karhutla yang pertama dilaporkan terjadi di Desa Batang Baruhar Julu, Kecamatan Padang Bolak dan Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, dengan total lahan yang terbakar seluas 23 hektare, Kamis (10/7).
Abdul Muhari mengatakan, api telah berhasil dipadamkan oleh Satgas Karhutla gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Padang Lawas, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Satpol PP. Mengenai penyebab kebakaran hingga saat ini masih diselidiki pihak berwenang.
Ia menambahkan, masih di wilayah Sumatera Utara, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Kabupaten Simalungun, Kamis (10/7). Titik api yang teridentifikasi berada di wilayah Nagari Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan ini telah membakar area lahan seluas 10 hektare.
Baca Juga: Pemuka Agama Jadi Garda Depan Selamatkan Hutan Tropis
BPBD bersama tim gabungan masih melakukan upaya pemadaman pada Kamis (10/7), dengan mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran guna mengantisipasi meluasnya titik api. Sejalan dengan itu, satgas gabungan juga menyelidiki penyebab kebakaran.
Sementara itu di wilayah lain, karhutla juga terjadi di di Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Rabu (9/7). BPBD setempat melaporkan luas lahan yang terbakar mencakup 10 hektare. Menurut laporan pada hari Kamis (10/7) diketahui api masih menyala. Tim gabungan terus berupaya melakukan pemadaman.
Dari tiga laporan karhutla di pulau Sumatera, kejadian serupa juga terdapat di wilayah selatan Indonesia, yakni di pulau Jawa.
BNPB mencatat karhutla juga terjadi di Jalan Raya Tomo, Dusun Cikalong, Desa Tomo, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu (9/7) pukul 10.30 WIB. Titik api terpantau di area hutan dan lahan milik Perhutani.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad di Pekanbaru: Hijrah Itu Sekarang
Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan oleh pihak terkait dan saat ini masih dalam proses penyelidikan.
Kendati demikian, api telah berhasil ditaklukan oleh tim gabungan dari unsur BPBD Kabupaten Sumedang dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Majalengka satu jam kemudian atau pada pukul 11.30 WIB.
Merespons serangkaian peristiwa karhutla, BNPB mengingatkan kepada pemerintah daerah dan masyarakat terkait pentingnya upaya pencegahan yang meliputi hindari membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar, tidak membuang puntung rokok sembarangan, apabila menemukan titik api yang berpotensi memicu karhutla segera padamkan sehingga tidak bereskalasi menjadi kebakaran.
Di samping itu, BNPB juga mengimbau kepada seluruh pihak agar melakukan deteksi dini dan pengawasan yang dapat dimulai dari melakukan patroli rutin di daerah rawan kebakaran, optimalkan menara pengawas dan pos jaga, memantau informasi cuaca secara rutin dan berkala.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Sabtu Ini Dominan Cerah Berawan
Di sisi lain BNPB juga kembali mengingatkan meski di sebagian wilayah Indonesia mengalami kejadian karhutla, namun di daerah lain juga didominasi bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Transjakarta Gunakan AI untuk Tingkatkan Jumlah Pelanggan