Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru mengenai korban gempa yang terjadi di Halmahera, Maluku Utara pada Ahad (14/7) kemarin.
Hingga Senin (15/7) pukul 13.00 WIB, gempa berkekuatan 7,2 skala richter itu mengakibatkan sedikitnya dua orang meninggal dunia, dan 2.000 lainnya mengungsi.
“Sampai hari ini, kita belum menerima informasi tambahan. Data yang masuk dua orang meninggal dunia dan 2.000 orang mengungsi ke tempat lebih tinggi,” kata Plh. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo kepada awak media di Graha BNPB.
Selain menimbulkan korban jiwa, kata Agus, gempa kuat tersebut juga mengakibatkan tsunami setinggi 10 hingga 20 centimeter. Belum ada informasi tambahan mengenai dampak dari gelombang tsunami ini.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
“Tsunami kemungkinan ada, tetapi tinggi gelombangnya sangat kecil. Hanya 10 hingga 20 centimeter. Hingga saat ini belum ada informasi mengenai dampak yang terjadi,” katanya.
BNPB bersama TNI-Polri sudah menerjunkan tim ke lokasi. Agus mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi adalah tidak adanya akses darat. Sehingga para petugas hanya memanfaatkan akses laut dan udara. (L/R06/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini