Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyinggung besaran anggaran mereka yang mengalami penurunan tidak sebanding dengan ancaman bencana yang semakin meningkat.
“Apakah anggaran BNPB cukup? Sangat berkurang. Anggaran BNPB terus menurun. Di satu sisi ancaman bencana meningkat tetapi anggaran bencana menurun,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta Timur, Selasa (25/12).
Untuk tahun 2019 misalnya, alokasi anggaran BNPB sebesar Rp 610 miliar. Menurut Sutopo, anggaran Rp 610 miliar tak cukup untuk penanganan bencana di seluruh Indonesia.
“Anda bisa bayangkan anggaran tersebut untuk meng-cover seluruh wilayah Indonesia. Tentu sangat berkurang, apalagi menangani per jenis bencana,” terang Sutopo.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Sutopo menganggap kebijakan politik anggaran tersebut justru tidak mendukung penanggulangan bencana di Tanah Air. Bahkan, sambung dia, tidak hanya BNPB yang anggarannya kecil, BPBD juga mengalami kondisi serupa.
“(Anggaran) jarang naik, ada APBN-P juga jarang kita dapat. Jadi kalau kita lihat politik anggaran, tidak mendukung penanggulangan bencana. Karena anggarannya kecil, apalagi di daerah, sangat minim,” kata Sutopo.
“Contohnya anggaran buat BPBD Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina itu di jalur subduksi. Daerahnya rawan gempa dan tsunami, sering ada siklon tropis yang ada di daerah sana sering melintas cuaca ekstrim,” tambahnya.
Menurutnya, anggaran BPBD idealnya 1 persen dari ABPD suatu daerah. Karena itu, jika terjadi bencana, anggaran yang dipakai untuk penanganan yakni Belanja Tidak terduga.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
“Saya pernah menghitung anggaran BPBD daerah, (besarannya) 0,002 persen dari APBD,” papar Sutopo.
Sutopo berharap anggaran BNPB bisa bertambah dengan kondisi Indonesia yang rawan bencana seperti gempa bumi, longsor, banjir dan angin puting beliung, lanjut Sutopo, anggaran BNPB idealnya Rp 2 triliun. (R/Sj/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online