BNPB: Sumsel Diliputi Asap, 727 Hotspot Teridentifikasi

Jakarta, MINA – Pantauan citra satelit modis-catalog Lapan dalam kurun 24 jam terakhir dengan tingkat kepercayaan 30 persen mengidentifikasi 727 titik panas atau hot spots di wilayah Sumatera Selatan (). Titik panas terbanyak berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Titik panas juga teridentifikasi di beberapa kabupaten, seperti Banyuasin 188 titik, Musi Banyuasin 90, Muara Enim 26 dan Ogan Ilir 17. Dilihat arah angin pada citra satelit Himawari pukul 16.00 WIB, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengarah umumnya dari tenggara ke barat laut.

“Pantauan pukul 16.00 WIB, kualitas udara di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) masih menunjukkan sangat tidak sehat atau pada angka 194. Kualitas tersebut dilihat dari indikator PM2,5,” kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo kepada awak media di Jakarta, Selasa (15/10).

Menurut laporan BMKG pada Senin juga mencatat bahwa berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP dan NOAA 20 selama sepekan terakhir, sejak 8 Oktober hingga 14 Oktober 2019, terdeteksi peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah, salah satunya di Sumatera Selatan.

Agus mengatakan, aktivitas kegiatan belajar mengajar masih libur hingga hari ini. Berdasarkan citra satelit, asap terdeteksi di wilayah Sumatera, seperti di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumsel dan Lampung.

“Sebaran asap tidak sampai menimbulkan transboundary haze atau asap yang melewati batas negara,” ujarnya.

Agues menegaskan, penanganan karhutla masih terus diupayakan oleh pos komando penanganan darurat bencana asap wilayah Sumsel. Pemadaman darat dilakukan dengan dukungan pengeboman air dari udara. Personel gabungan yang disiagakan di Sumsel mencapai 8.679 personel dan 7 heli water-bombing dan 2 untuk patroli.

“Luas lahan terbakar di Sumsel mencapai 11.826 ha dari Januari – Agustus 2019, sedangkan luasan lahan terbakar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 328.722 ha,” katanya.

Data BNPB menunjukkan, beberapa wilayah terdampak karhutla masih menunjukkan kualitas udara  buruk. Kualitas udara dengan indikator PM 2,5 di wilayah Jambi kualitas udara sangat tidak sehat (199), Kalimantan Tengah tidak sehat (129), Kalimantan Selatan tidak sehat (93), Riau tidak sehat (52), sedangkan Kalimantan Barat baik (10). (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.