Jakarta, MINA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengkonfirmasi tentang isu pengusiran para relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mendirikan tenda di halaman kantor Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Palu hanyalah masalah miskomunikasi.
“Ternyata bukan diusir tetapi direlokasi atau dipindahkan ke halaman Kantor BPBD agar memudahkan koordinasi dan halaman kantor BAPPEDA akan dibersihkan dan digunakan untuk apel ASN (Aparatur Sipil Negara),” ujar Sutopo di Lobby gedung Graha BNPB Jakarta, Rabu (10/10).
Sementara itu, mengenai barang-barang BAPPEDA yang hilang, Sutopo menjelaskan, barang-barang tersebut kemungkinan hilang sebelum para relawan datang mendirikan tenda di halaman kantor tersebut.
“Mereka mendirikan tenda di halaman kantor BAPPEDA dan melakukan bantuan penanganan bencana sejak H+3 gempa atau mulai 1 Oktober 2018 lalu,” jelas Sutopo.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Menurutnya, kondisi keamanan hari pertama bencana sampai ketiga belum stabil karena banyak anggota keamanan yang gugur terkena gelombang tsunami saat mengadakan festival di tepi pantai. Hal tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh para penjarah saat itu.
Para relawan malahan menjaga keamanan kantor BAPPEDA tersebut. Mereka datang dari beberapa daerah untuk membantu para korban bencana di Sulawesi Tengah dan hanya memanfaatkan tempat tersebut untuk beristirahat dan sebagai dapur umum.
Mulai tanggal 11 oktober nanti proses evakuasi akan dihentikan dan akan fokus pada pembersihan puing-puing mengingat kondisi korban bencana yang tak memungkinkan untuk diidentifikasi lagi. (L/Sj/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka