Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB Terjunkan Tim Drone Petakan Titik Potensi Bencana Susulan Sumbar

Insaf Muarif Gunawan - Selasa, 28 Mei 2024 - 00:16 WIB

Selasa, 28 Mei 2024 - 00:16 WIB

12 Views

Bukittinggi, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan tim drone guna melakukan pemetaan yang lebih luas terhadap area terdampak galodo Sumatra Barat sekaligus memetakan potensi bencana susulan yang mungkin terjadi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin (27/5), mengatakan, tim drone yang terdiri dari dua orang personil dari Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB bersama dengan satu orang pilot drone dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan satu orang pilot dari Sky Volunteer menerbangkan tiga pesawat tanpa awak (drone) berjenis tetracopter Autel Evo II. Tetracopter merupakan pesawat tanpa awak dengan empat baling-baling.

Giat pemetaan kali ini tim bergerak menuju lereng Gunungapi Marapi di sisi Kabupaten Tanah Datar dengan titik fokus di wilayah Sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung, Ahad (26/5).

Abdul Muhari mengatakan, aliran sungai yang berhulu ke Marapi di tiga wilayah ini disinyalir terdapat material batuan yang mengganjal dan berpotensi menghambat jalannya aliran air.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Sebelumnya, BNPB besama dengan perwakilan forkopimda Tanah Datar telah melakukan pemantauan udara dengan menggunakan helikopter di tiga titik lokasi ini namun tidak mencapai hasil yang maksimal karena kendala cuaca.

Area pemetaan yang digunakan kali ini secara umum mengacu pada wilayah kerja yang sudah disiapkan berdasarkan hasil analisis dan laporan area terdampak yang dapat dicek melalui portal inaRisk (https://inarisk.bnpb.go.id/tanggapdarurat_sumbar)

Dengan keadaan cuaca mendung disertai gerimis ringan, pada operasi drone hari ini tim berhasil menerbangkan pesawat nirawak berwarna oranye hingga ketinggian 200 meter yang mencakup area seluas 40 hektar.

Hasil pemantauan visual yang didapatkan kali ini antara lain belum ditemukannya batu besar yang akan berpotensi menjadi blocking aliran air pada alur sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung.

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Tindak lanjut hasil pemetaan hari ini akan menjadi acuan untuk pelaksanaan upaya penanganan darurat sesuai empat kesepakatan langkah lanjutan penanganan banjir lahar hujan di Sumatra Barat yaitu normalisasi aliran sungai, pemasangan unit early warning system (EWS), demolish, dan pembangunan sabo dam. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
BNPB: Sepuluh Jembatan Terputus Akibat Banjir dan Longsor Sukabumi (foto: BNPB)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia