Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: Tujuh Bencana Hidrometeorologi dan Karhutla Terjadi di Indonesia Pekan ini

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 4 jam yang lalu

4 jam yang lalu

0 Views

Kondisi banjir yang menggenangi rumah warga di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (20/8/25). (Foto: BPBD Kabupaten Gunung Mas)

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tujuh peristiwa bencana yang terjadi hingga Jumat (22/8) pekan ketiga Agustus 2025. Peristiwa tersebut didominasi bencana hidrometeorologi basah, mulai dari banjir, longsor, hingga angin kencang di berbagai wilayah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana hidrometeorologi masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat.

“Sejumlah wilayah di Indonesia masih dilanda banjir, longsor, maupun angin kencang akibat hujan deras. Pemerintah daerah diimbau meningkatkan kesiapsiagaan dengan memperkuat sistem peringatan dini serta memetakan kembali wilayah rawan bencana,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Jumat (22/8).

Berdasarkan laporan BNPB, banjir terjadi di Jakarta Selatan, tepatnya di tiga kelurahan yakni Cilandak Barat, Pondok Labu, dan Cilandak Timur. Sebanyak 115 kepala keluarga atau 460 jiwa terdampak. Banjir yang melanda pada Rabu (20/8) itu dilaporkan surut pada keesokan harinya. Banjir juga melanda Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, merendam rumah 71 kepala keluarga serta satu fasilitas pendidikan.

Baca Juga: Pecinta Alam TNGHS Gandeng Mahasiswa Jaga Kelestarian Hutan

Selain banjir, tanah longsor dilaporkan terjadi di Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sedikitnya 12 kepala keluarga terdampak dan enam rumah lainnya terancam.

“Material longsor sudah berhasil dibersihkan oleh tim gabungan bersama warga,” kata BNPB dalam laporan tertulisnya.

Peristiwa lain berupa gelombang tinggi juga melanda Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (19/8). Tragisnya, lima orang meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan hilang. Adapun angin kencang menerjang Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang merusak 19 rumah di beberapa desa.

Tak hanya bencana hidrometeorologi basah, kekeringan juga dilaporkan terjadi di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Sebanyak 518 jiwa terdampak akibat krisis air bersih. Untuk membantu warga, BPBD mendistribusikan empat tangki air bersih atau sekitar 5.000 liter. Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Desa Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, pada Kamis (21/8), membakar sekitar dua hektare lahan. Api berhasil dipadamkan oleh tim gabungan sekitar pukul 13.45 WIB.

Baca Juga: Hujan Ringan Guyur Jakarta Pagi Ini, Suhu Maksimum 29 Derajat

Abdul Muhari menegaskan, kesiapsiagaan lintas sektor harus terus ditingkatkan. Menurutnya, koordinasi antara BPBD, aparat desa, TNI/Polri, hingga layanan kesehatan menjadi kunci agar penanganan bencana lebih cepat dan tepat sasaran. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem.

“Kami mengimbau warga selalu memperhatikan informasi resmi dari pemerintah dan BMKG, serta menjaga lingkungan agar tidak memperparah dampak bencana,” katanya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Sabtu ini Buruk

Rekomendasi untuk Anda