Abuja, Nigeria, 20 Rajab 1434/30 Mei 2013 (MINA) – Kelompok bersenjata Boko Haram dalam sebuah tayangan video mengklaim bahwa serangan militer Nigeria yang diluncurkan terhadap mereka telah gagal.
Dalam video yang rilis Rabu (29/5) itu memberi pesan bahwa kelompok Boko Haram masih kuat, tidak seperti yang diklaim oleh pemerintah Nigeria bahwa pasukan militer telah berhasil mengatasi gerakan perlawanan Boko Haram.
“Saya bersama saudara saya dari seluruh dunia meyakinkan Anda bahwa kami kuat, sehat wal afiat, karena mereka melancarkan serangan ini kepada kami mengikuti keadaan deklarasi darurat,” kata Abubakar Shekau, pemimpin Boko Haram.
Pernyataan Shekau merupakan yang pertama sejak Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat pada 14 Mei di tiga negara bagian timur laut, yang dikendalikan oleh kekuatan Boko Haram.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Ketika mereka memulai serangan terhadap kami, Anda melihat tentara melarikan diri dan membuang senjata mereka seperti kelinci yang diburu,” kata Shekau yang berbicara dalam campuran bahasa Arab dan Hausa yang umum di Nigeria Utara.
Dalam video itu Shekau mengenakan kamuflase dengan senapan AK-47 bersender di belakangnya. Shekau menghimbau saudara-saudara seagamanya di Irak, Pakistan, Afghanistan dan Suriah untuk bergabung ke dalam perang yang disebutnya Perang Suci Boko Haram.
Tidak ada kejelasan kapan video itu direkam, tetapi Shekau menyebut “keadaan darurat”, tanggal setelah 14 Mei, lansir Al Jazeera yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Ribuan tentara tambahan dikirim ke wilayah tersebut dan kamp Boko Haram digempur dengan serangan udara. Militer telah mengklaim bahwa gerilyawan telah dihentikan, tapi Shekau membantah bahwa ia kalah dalam pertempuran.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Gelombang militer
Serangan militer di semi-gurun sepanjang perbatasan dengan Kamerun, Chad dan Niger adalah upaya terbesar Jonathan yang belum berhasil mengakhiri perlawanan Boko Haram. Sumber-sumber keamanan mengatakan tentara dari Niger dan Kamerun juga terlibat membantu.
Penduduk Nigeria berjumlah 170 juta dibagi merata antara orang Kristen yang mendominasi di selatan, adapun Muslim merupakan mayoritas di utara.
Pemerintah Barat khawatir bahwa kelompok Islam di Nigeria, negara produsen minyak terbesar Afrika dan ekonomi terbesar kedua, memperkuat hubungan dengan kelompok-kelompok terkait al-Qaeda di Sahel, tergambar dari konflik senjata di Libya dan Mali baru-baru ini.
Pihak militer mengatakan pihaknya telah menahan lebih dari 100 gerilyawan, sandera dibebaskan dan membunuh beberapa anggota Boko Haram dalam beberapa hari terakhir. Tapi Shekau mengklaim hanya tujuh anggota Boko Haram yang tewas sejak serangan dimulai.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Kementerian pertahanan Nigeria mengatakan pekan lalu bahwa para pemberontak telah ditumbangkan, namun para ahli keamanan meragukan hal itu akan mudah mengalahkan musuh yang mahir mempersenjatai diri dan menyerang di daerah terpencil, di mana mereka telah beroperasi selama bertahun-tahun. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza