Cochabamba, 4 Syawal 1435/31 Juli 2014 (MINA) – Bolivia telah menyatakan Israel adalah negara teroris dan mencabut perjanjian pembebasan visa dengan Tel Aviv, sebagai protes atas serangan Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza Palestina yang terkepung.
“Ini langkah penting, dengan kata lain, kita menyatakan (Israel) sebagai negara teroris,” kata Presiden Bolivia, Evo Morales selama pembicaraan dengan sekelompok pendidik di kota Cochabamba, seperti dilansir Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Morales menambahkan, serangan Israel menunjukkan “bahwa Israel bukanlah penjamin prinsip-prinsip yang menghormati kehidupan dan ajaran hak dasar yang mengatur hidup berdampingan secara damai dan harmonis komunitas internasional.
Bolivia merupakan negara di benua Amerika bagian selatan ini, pada tahun 1972 telah menandatangani perjanjian pembebasan visa yang memungkinkan warga Israel untuk melakukan perjalanan secara bebas ke Bolivia tanpa visa.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Awal bulan ini, Presiden Bolivia meminta Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia agar menuntut Israel atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan udara Israel di sebuah pasar yang ramai di dekat Kota Gaza dan menewaskan sedikitnya 17 orang serta melukai puluhan lainnya pada hari sebelumnya.
Sementara itu, lima negara Amerika Latin juga telah memutuskan untuk menarik duta besar mereka di Tel Aviv sebagai pernyataan rasa tidak senang atas invasi Israel ke Jalur Gaza sejak tiga pekan lalu.
El Salvador pada Rabu menjadi negara Amerika Latin kelima yang menarik duta besarnya dari Israel. Sebelumnya Brazil, Chili, Ekuador dan Peru lebih dahulu telah menarik duta besar mereka. Langkah negara-negara Amerika Latin ini membuat negara zionis Israel sangat kecewa.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Lebih dari 1.300 warga Palestina telah tewas dan ribuan lainnya terluka oleh serangan rezim Israel terhadap pesisir sejak 8 Juli.
Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas, telah melancarkan serangan balasan terhadap Israel. (T/P07/P04 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu