Baghdad, MINA – Bom bunuh diri kembar yang langka terjadi menewaskan 32 orang dan melukai 110 orang di pasar yang ramai di Baghdad tengah pada Kamis (21/1), kata Kementerian Kesehatan Irak.
Itu serangan paling mematikan di kota itu dalam tiga tahun terakhir, Nahar Net melaporkan.
Penyerang pertama menarik kerumunan di pasar yang ramai di Tayaran Square Ibu Kota dengan mengaku merasa sakit, kemudian meledakkan sabuk bahan peledaknya, kata Kementerian Dalam Negeri.
Saat lebih banyak orang berbondong-bondong ke tempat kejadian untuk membantu para korban, pelaku bom bunuh diri kedua meledakkan bahan peledaknya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pasar tempat menjual pakaian bekas itu ramai oleh orang-orang setelah pencabutan hampir satu tahun pembatasan Covid-19 di seluruh negeri.
Pasukan keamanan telah menutup daerah itu, di mana pakaian berlumuran darah berserakan di jalan-jalan berlumpur dan paramedis bergegas menangani korban.
Serangan itu merupakan yang paling berdarah di Baghdad sejak Januari 2018, ketika seorang pengebom bunuh diri menewaskan lebih dari 30 orang di alun-alun yang sama.
Serangan itu tidak segera diklaim oleh satu pun pihak, tetapi bom bunuh diri telah digunakan oleh kelompok-kelompok seperti ISIS.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Bom bunuh diri adalah hal yang biasa di Baghdad selama pertumpahan darah sektarian yang mengikuti invasi pimpinan AS pada tahun 2003 dan ketika ISIS menguasai sebagian besar Irak dan juga menargetkan Ibu Kota. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata