Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“BOM CINTA” UNTUK MUSLIM SWEDIA SETELAH MASJID DISERANG

Rudi Hendrik - Sabtu, 3 Januari 2015 - 05:32 WIB

Sabtu, 3 Januari 2015 - 05:32 WIB

790 Views

Warga Swedia menempelkan raatusan kertas hati merah di pintu masjid Swedia, Jumat (2/1). (Foto: File Al Jazeera)
Warga <a href=

Swedia menempelkan raatusan kertas hati merah di pintu masjid Swedia, Jumat (2/1). (Foto: File Al Jazeera)" width="259" height="194" /> Warga Swedia menempelkan raatusan kertas hati merah di pintu masjid Swedia, Jumat (2/1). (Foto: File Al Jazeera)

Uppsala, Swedia, 11 Rabi’ul Awwal 1436/2 Januari 2015 (MINA) – Warga Swedia mengungkapkan solidaritasnya kepada umat Islam yang dalam sepekan ini tempat ibadahnya mendapat serangan.

Di kota Uppsala, di mana retorika anti-Muslim dicoretkan ke dinding masjid pada Kamis, ratusan orang menempelkan kertas merah berbentuk hati dan pesan dukungan di pintu masuk bangunan menjelang shalat Jumat (2/1).

Sehari sebelum aksi yang dinamai “bom cinta” ini, polisi mengatakan bom Molotov dilemparkan di masjid tapi tidak menyebabkan kebakaran, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Awal pekan ini, sebuah masjid di Eslöv di selatan, mengalami kerusakan oleh api yang polisi duga sengaja dibakar.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Pada Hari Natal, lima orang luka-luka ketika sebuah bom bensin dilemparkan melalui jendela ke dalam masjid di Eskilstuna, sebelah timur ibukota Stockholm.

Kepala polisi Mats Lofving mengatakan kepada Radio Swedia, polisi mengambil tiga langkah setelah serangan: peningkatan pemantauan keamanan terhadap masjid, peningkatan dialog dengan komunitas Muslim, dan prioritas penyelidikan serangan terhadap masjid bekerjasama dengan badan intelijen negara.

Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven memimpin kecaman terhadap serangan terbaru pada masjid-masjid.

“Di Swedia tidak ada yang harus takut ketika mereka mempraktikkan agama mereka,” katanya kepada kantor berita TT, dan mengatakan pemerintah akan meningkatkan pendanaan untuk mengamankan tempat ibadah.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Serangan terhadap masjid di Swedia terjadi di saat ramainya perdebatan tentang imigrasi dan integrasi pencari suaka yang umumnya beragama Islam. Swedia diharapkan bisa menerima lebih 100.000 pencari suaka tahun ini, memecahkan semua rekor sebelumnya.  (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Indonesia
Internasional
MINA Health