Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom di Hari Pertama Ramadhan Afghanistan, 18 Tewas

Rudi Hendrik - Ahad, 28 Mei 2017 - 12:38 WIB

Ahad, 28 Mei 2017 - 12:38 WIB

241 Views

Petugas membersihkan bangkai mobil setelah ledakan bom mobil di Provinsi Khost, Sabtu (27/5). (Foto: dok. Afghanistan Times)

Petugas membersihkan bangkai mobil setelah ledakan bom mobil di Provinsi Khost, Sabtu (27/5). (Foto: dok. Afghanistan Times)

Khost, Afghanistan, 2 Ramadhan 1438/28 Mei 2017 (MINA) – Sebuah ledakan bom terjadi di Kohst, Afghanistan timur, di hari pertama ketika rakyat negara itu menjalani ibadah puasa Ramadhan, Sabtu (27/5).

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, serangan bunuh diri yang menargetkan tentara Afghanistan yang bekerja sama dengan pasukan Amerika Serikat (AS) itu menewaskan setidaknya 18 orang.

Meskipun tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, baik kelompok Taliban atau Islamic State (ISIS) sudah kerap kali menargetkan pasukan pemerintah di Afghanistan.

“Sebuah bom mobil bunuh diri di provinsi Khost telah menewaskan 18 orang dan melukai enam lainnya, termasuk dua orang anak,” kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Najib Danish di Twitter. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Amnesty International Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

Sasaran serangan adalah stasiun bus umum.

Kepala Polisi Provinsi Faizullah Ghairat mengatakan, korban adalah warga sipil dan anggota Pasukan Provinsi Khost (KPF) yang bekerja sama dengan tentara AS.

“Pengeboman tersebut terjadi pagi hari ketika anggota KPF sedang menuju tempat kerja,” kata Ghairat.

Serangan itu terjadi sehari setelah 15 tentara Afghanistan terbunuh saat pejuang Taliban menyerang pangkalan mereka di Kandahar.

Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah

Kerugian di medan perang menandai pukulan besar bagi pasukan Afghanistan yang didukung NATO. Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran tentang kapasitas pasukan Afghanistan untuk mengalahkan Taliban yang bangkit kembali.

Korban di pasukan Afghanistan mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mereka disalahkan atas kasus korupsi, desersi dan “tentara hantu” yang ada dalam daftar gaji tapi uangnya diterima oleh para komandan yang korup. (T/RI-1/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Bayi Yesus dengan Keffiyeh, Adegan Kelahiran Bersejarah di Vatikan  

Rekomendasi untuk Anda