Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BOM HANTAM KONVOI INGGRIS DI KABUL

Rudi Hendrik - Jumat, 28 November 2014 - 05:31 WIB

Jumat, 28 November 2014 - 05:31 WIB

483 Views

BOM KABUL
Situasi setelah ledakan di jalan Jalalabad, Kabul, Kamis (27/11). (Foto: AFP)

BOM-KABUL.jpg" alt="Situasi setelah ledakan di jalan Jalalabad, Kabul, Kamis (27/11). (Foto: AFP)" width="276" height="183" /> Situasi setelah ledakan di jalan Jalalabad, Kabul, Kamis (27/11). (Foto: AFP)

Kabul, 4 Safar 1436/27 November 2014 (MINA) – Sebuah serangan bom terhadap konvoi asing di ibukota Kabul, Afghanistan, menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk seorang warga negara Inggris, dan 20 lainnya luka-luka, kata Departemen Kesehatan negara itu.

Wakil Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Jenderal Ayoub Salangi mengatakan, pembom mengendarai sepeda motornya di jalan Jalalabad dalam serangan Kamis (27/11), Al Jazeera melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Taliban mengaku bertanggungjawab atas serangan itu, dan mengatakan serangan itu menargetkan pasukan invasi asing.

Kedutaan Besar Inggris di Kabul menegaskan kepada Al Jazeera, salah satu kendaraan mereka terkena dalam serangan itu. Tidak ada diplomat di dalam kendaraan, tetapi sejumlah stafnya dirawat karena cedera.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

“Para pejuang berjanji untuk meningkatkan serangan setelah Presiden Afghanistan (Ashraf Ghani) memberi kesempatan beberapa pasukan asing untuk tetap mendukung dan melatih pasukan Afghanistan pada akhir tahun,” tulis Charles Stratford, Al Jazeera melaporkan dari Kabul.

Ghani yang berkuasa pada September, telah berjanji untuk membawa perdamaian ke Afghanistan setelah puluhan tahun konflik. Dia mengatakan dirinya terbuka untuk berdialog dengan Taliban yang memerintah Kabul pada 1996-2001.

Ghani akhirnya muncul sebagai presiden setelah menandatangani kesepakatan pembagian kekuasaan dengan Abdullah, pesaingnya dalam pemilu.

Sementara itu, Inggris mengakhiri kehadiran militernya di Afghanistan selatan pekan ini, setelah 13 tahun.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Namun tahun depan, militer Inggris berkontribusi menjadi pengawas pelatihan Akademi Afghanistan. (T/P001/R11/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Indonesia
Internasional
Internasional
Dunia Islam
Internasional