Kabul, 5 Ramadhan 1438/31 Mei 2017 (MINA) – Sebuah serangan bom mobil bunuh diri di jantung distrik diplomatik Kabul telah menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 92 lainnya, menurut seorang pejabat setempat.
Sumber mengatakan ledakan terjadi pada Rabu (31/5) pagi hari tepatnya di dekat alun-alun Zanbaq, di distrik 10 Kabul, di sebuah daerah yang dekat dengan banyak kantor pemerintah dan kedutaan asing.
Sumber dari kepolisian dan rumah sakit setempat mengonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa setidaknya sembilan orang tewas dalam serangan tersebut. Waheed Majroh, juru bicara kementerian kesehatan Afghanistan, mengatakan puluhan orang dibawa ke rumah sakit setelah ledakan tersebut.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ambulans bergegas ke lokasi kejadian sesaat setelah ledakan, sementara asap tebal bisa terlihat dari daerah tersebut. Ratusan rumah yang berada beberapa meter dari ledakan rusak, dengan jendela dan pintu mereka pecah.
“Ledakan itu sangat keras sehingga menghancurkan semua jendela saya, tidak pernah mendengar sesuatu yang besar sebelumnya seperti ini,” kata Fatima Faizi, seorang penduduk Kabul.
Qais Azimy wartawan Al Jazeera yang melaporkan dari Kabul, mengatakan bahwa lokasi serangan tersebut mengena secara signifikan, karena terjadi di salah satu area tersibuk di ibukota Afghanistan.
“Kabul dalam seminggu ini aman dan tenang, namun polisi telah mengkonfirmasi kepada kami bahwa ini adalah salah satu ledakan terbesar yang ada di Kabul,” katanya.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sushma Swaraj, menteri luar negeri India, memposting dalam akun Twitternya bahwa semua staf di kedutaan besar India “selamat dalam ledakan besar di Kabul ini”.(T/RE1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon