Benghazi, MINA – Sebuah bom meledak di masjid kecil di kota Benghazi, Libya timur, Jumat (9/2/2018), membunuh 2 orang, dan 75 lainnya cedera.
Ledakan terjadi saat shalat Jumat di sebuah masjid kecil yang terletak di distrik Majouri, kata penduduk.
Perangkat bom yang ditempatkan di tas di pintu masjid, tampaknya telah diaktifkan dari jarak jauh menggunakan ponsel, kata satu sumber militer. Kantor berita MINA memberitakan dari sumber The Peninsula Qatar.
Benghazi dikuasai oleh Tentara Nasional Libya (LNA), kekuatan dominan di Libya timur yang dipimpin oleh komandan Khalifa Haftar.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Haftar merupakan calon kuat dalam pemilihan nasional yang akan diselenggarakan pada akhir tahun 2018.
Ia yang telah membangun reputasinya dalam memberikan stabilitas di Benghazi dan sekitarnya, berjanji untuk menghentikan tindakan anarkis tersebut.
Haftar meluncurkan kampanye militernya di Benghazi pada bulan Mei 2014 sebagai tanggapan atas serangkaian pemboman dan pembunuhan yang dituduhkan pada militan Islam.
Beberapa bulan terakhir ini terjadi pemboman skala kecil yang tampaknya menargetkan sekutu atau pendukung LNA.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Haftar tidak mengakui pemerintah yang didukung PBB yang berbasis di ibukota barat Tripoli.
PBB telah berusaha untuk menengahi selama bertahun-tahun, dengan harapan pemilihan dapat membantu menstabilkan Libya.
Pelaksanaan pemungutan suara merupakan tantangan besar di sebuah negara yang masih terbelah antara faksi militer dan politik itu. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB