Kabul, MINA – Sedikitnya 24 orang telah tewas dan 42 lainnya menderita luka-luka setelah sebuah bom mobil menabrak bus yang membawa pegawai pemerintah di Kabul barat pada hari Senin (24/7). Menurut beberapa pejabat di Afghanistan, serangan tersebut untuk menargetkan ibukota Afghanistan.
“Bom mobil tersebut menargetkan sebuah bus yang membawa pegawai kementerian pertambangan dan minyak pada saat jam sibuk,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Najib Danish seperti dilaporkan kantor berita setempat Bakhtar News Agency (BNA) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang menimpa wilayah ibukota saat jam sibuk, tepat menjelang pukul 7 pagi.
Presiden Mohammad Ashraf Ghani mengecam keras serangan bunuh diri di Kabul itu dan juga sangat menyesalkan, kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan, Selasa (25/7).
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Menurut kantor kepresidenan, Presiden Ghani menyebut serangan bunuh diri kemarin itu sebagai tindakan tak terampuni terhadap kemanusiaan.
Presiden mengatakan, kelompok teroris tersebut berusaha membuktikan kekejaman mereka dengan melakukan serangan tersebut setelah dikalahkan di medan perang, kata pernyataan tersebut.
Presiden juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban mendoakan bagi para korban tewas dan semoga cepat sembuh bagi yang terluka. (T/B05/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan