Kabul, 5 Ramadhan 1436/22 Juni 2015 (MINA) – Sebuah bom mobil Taliban meledak di pintu masuk gedung parlemen Afghanistan yang disusul kontak senjata sengit antara pejuang dengan keamanan, Senin (22/6).
Pemerintah mengatakan, serangan Taliban itu berakhir setelah tujuh pejuang yang menyerang tewas.
“Serangan itu telah berakhir. Tujuh penyerang terlibat, satu meledakkan mobil di dekat gedung parlemen dan enam tewas oleh pasukan keamanan setelah mereka memasuki sebuah gedung di dekatnya,” kata Wakil Kementerian Dalam Negeri Najib Danish kepada AFP.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Sediq Sediqqi mengatakan, serangan dimulai dengan ledakan bom mobil di dekat pintu masuk. Sejumlah pria bersenjata kemudian mencoba menggempur dengan tembakan, tapi diserang balik oleh pasukan keamanan dan akhirnya pejuang berlindung di sebuah gedung yang sedang dibangun.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Sediqqi mengatakan, tidak ada anggota parlemen yang terluka dalam insiden itu, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Ismail Kahousi mengatakan, 18 warga sipil terluka, termasuk dua wanita dan dua anak.
Anggota parlemen Sidiqa Mubarez mengatakan, bangunan itu diguncang oleh ledakan besar dan beberapa orang terluka akibat pecahan kaca.
Ledakan terjadi sesaat setelah Masoom Stanekzai tiba untuk dikukuhkan sebagai Menteri Pertahanan, jabatan yang telah kosong selama sembilan bulan.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Taliban mengakui dalam sebuah pernyataan, mereka melakukan bom bunuh diri di luar parlemen.
Pasukan Afghanistan telah berjuang untuk menahan kemajuan Taliban sejak misi tempur Amerika Serikat dan NATO secara resmi berakhir pada akhir tahun lalu. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai