Kandahar, MINA – Bom pinggir jalan milik Taliban meledakkan kendaraan militer AS di Afghanistan selatan pada Sabtu (11/1), kata para pejabat, tanpa rincian korban langsung.
Insiden itu terjadi di distrik Dand di provinsi Kandahar selatan, sebuah bom mengenai kendaraan lapis baja AS, kata jurubicara kepolisian provinsi Jamal Nasir Barkzai kepada kantor berita Perancis, demikian Nahar Net melaporkan.
“Pasukan asing berpatroli di dekat bandara Kandahar ketika mereka dilanda ledakan. Kami tidak memiliki rincian korban karena mereka telah menutup daerah itu,” katanya.
Seorang jurubicara Dukungan Tetap NATO di Afghanistan selatan mengkonfirmasi insiden itu dan mengatakan situasi sedang dinilai.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dengan jurubicara Zabihullah Mujahid mengatakan di Twitter bahwa ledakan itu menghancurkan kendaraan, menewaskan semua penumpang.
Kekerasan di Afghanistan biasanya surut ketika musim dingin mulai, tetapi tahun ini Taliban bergerak maju dengan operasi mereka meskipun hujan salju lebat terjadi di pegunungan.
Menurut bagian dari kesepakatan yang diumumkan sejauh ini, Pentagon akan menarik sekitar 5.000 dari 13.000 tentaranya dari lima pangkalan di Afghanistan, asalkan Taliban mematuhi janji keamanannya.
Tahun lalu adalah yang paling mematikan bagi pasukan AS di Afghanistan sejak operasi tempur secara resmi selesai pada akhir 2014, menyoroti situasi keamanan yang menantang masih ada.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Lebih dari 2.400 tentara AS tewas dalam pertempuran di Afghanistan sejak invasi pimpinan AS pada Oktober 2001. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan