Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BOM TEWASKAN GADIS CILIK THAILAND SELATAN DI MALAM IDUL FITRI

Rudi Hendrik - Senin, 28 Juli 2014 - 16:46 WIB

Senin, 28 Juli 2014 - 16:46 WIB

1956 Views

Tentara Thailand berjalan di depan siswi Muslim (Gambar: Chiangrai Times)

THAILAND-300x229.jpg" alt="Tentara Thailand berjalan di depan siswi Muslim (Gambar: Chiangrai Times)" width="300" height="229" /> Tentara Thailand berjalan di depan siswi Muslim (Gambar: Chiangrai Times)

Pattani, 1 Syawal 1435/28 Juli 2014 (MINA) – Sebuah ledakan bom pinggir jalan menewaskan seorang gadis kecil berusia 12 tahun di daerah muslim, Pattani, Thailand Selatan, di malam hari raya Idul Fitri, Ahad malam (27/7).

Ledakan itu  juga melukai tujuh orang lainnya, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Jenderal Polisi Panya Karavanant, pimpinan keamanan setempat,  mengatakan kepada Anadolu, Senin, bahwa petugas telah melakukan patroli saat 10 kilogram bahan peledak yang dikubur di jalan meledak.

Pemboman itu langsung membunuh Atima Seh-Jeh, juga melukai dua gadis lainnya dan dua personel keamanan militer yang diperkirakan telah menjadi target.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Tiga provinsi selatan yang didominasi oleh Muslim Thailand, Yala, Pattani dan Narathiwat, diusik oleh perlawanan bersenjata sektarian sejak Siam (nama Thailand pra-1939) mengambil alih wilayah itu yang kemudian disebut Kesultanan Melayu, menyusul perjanjian Anglo-Siam pada tahun 1909.

Perlawanan itu menjadi perang saudara besar-besaran pada 1960-an ketika pemerintah Bangkok mencoba mengendalikan pendidikan di sekolah-sekolah Islam di wilayah itu.

Pada Januari 2004, sebuah gerakan yang diremajakan meluncurkan serangkaian serangan yang mengguncang Thailand. Sejak itu, serangan bom, penembakan dan penyergapan terjadi hampir setiap hari. Sekitar 6.000 orang – Budha dan Muslim, militer, guru, PNS dan warga sipil – tewas dan 10.700 lainnya luka-luka.

Atmosfer menjadi lebih stabil setelah junta Thailand yang merebut kekuasaan pada 22 Mei lalu, merombak struktur administrasi wilayah itu dan menempatkan lembaga sipil utama pengelolaan wilayah, Pusat Administrasi Perbatasan Provinsi Selatan, di bawah kontrol militer.  (T/P09/IR)

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Indonesia
Asia
Palestina