Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BOSNIA-HERZEGOVINA GELAR PEMILU PERTAMA SETELAH BERAKHIRNYA PERANG

IT MINA - Senin, 13 Oktober 2014 - 08:28 WIB

Senin, 13 Oktober 2014 - 08:28 WIB

987 Views

Pemilu di Bosnia Herzegovina
Foto: AA
Foto: AA

Foto: AA

Sarajevo, Bosnia, 19 Dzulhijjah 1435/13 Oktober 2014 (MINA)- BosniaHerzegovina menggelar pemilihan umum (pemilu) pertama sejak berakhirnya perang 20 tahun lalu, untuk memilih pemimpin baru dan memilih anggota parlemen.

Pada Pukul 07.00 WIB (08.00 waktu Turki), Ahad, sebanyak 3.278.908 pemilih yang terdaftar sebagai penduduk Bosnia mulai antri di TPS untuk memilih tiga anggota Dewan Presiden, yaitu: satu Bosnia dan Kroasia dari satu Federasi Bosnia dan Herzegovina, dan satu Serbia dari entitas lain, Republika Srpska.

Pemilihan lokal, legislatif kewilayahan dan negara sedang berlangsung pada saat yang sama, seperti dilaporkan Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Tiap anggota dewan bersama-sama akan melaksanakan satu masa jabatan empat tahun. Anggota dengan suara terbanyak menjadi ketua, tapi ketua akan dirotasi setiap delapan bulan untuk memastikan kesetaraan di antara ketiganya.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Bertarung dalam pemilu adalah 65 partai politik, 24 calon independen, dan 24 koalisi, dengan 7.748 kandidat untuk memperebutkan 813 kursi parlemen.

Dilaporkan dlam pemilu ini lebih banyak kandidat perempuan daripada sebelumnya; 40 persen dari mereka bekerja di kantor, sedangkan hanya  33 persen dalam pemilihan sebelumnya.

Bosnia and Herzegovina memiliki dua entitas, 10 kanton dan daerah otonom.

Para pengamat mengatakan, pemilu ini penting untuk mengatasi struktur politik yang kompleks, krisis ekonomi, tingkat pengangguran yang tinggi dan akibat politik yang tersisa dari perang.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Ketegangan antara kelompok etnis utama tetap tinggi, dan beberapa kelompok telah menyerukan pemisahan diri. (T/P010/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Eropa
Dunia Islam
Eropa
Kolom
Palestina