Semarang, MINA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pada Selasa (3/3), Kabupaten Boyolali merupakan daerah paling terdampak dari erupsi Gunung Merapi.
“Daerah yang paling terdampak erupsi Merapi saat ini adalah Boyolali, yakni lima desa, empat desa dari Kecamatan Tamansari dan satu desa di Kecamatan Selo,” katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah juga telah mengirimkan sebanyak 8.000 masker ke lima desa terdampak erupsi Gunung Merapi tersebut, untuk dibagikan ke warga yang memerlukan.
Gunung Merapi erupsi pada pukul 05.22 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik, tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak dan awan panas guguran ke arah hulu Sungai Gendol dengan jarak maksimal dua kilometer dan arah angin saat erupsi bertiup ke Utara.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Ganjar telah menginstruksikan jajaran BPBD, SAR dan seluruh lapisan pemerintah untuk siaga. Pihaknya juga memantau perkembangan erupsi Gunung Merapi dan mengantisipasi dampak buruk.
“Hingga siang ini masih terkendali. Pagi tadi semua melaporkan, khususnya di wilayah Boyolali. Kalau Klaten, Magelang masih terkendali, semuanya masih aman dan bisa ditangani,” ungkap Ganjar seperti dikutip Antara.
Meski begitu saat ini seluruh anggota BPBD tetap siaga bersama seluruh perangkat desa, SAR, TNI dan Polri.
Masyarakat dihimbau agar mengikuti instruksi pemerintah, meski seluruh warga desa di sekitar Gunung Merapi telah terlatih untuk menghadapi segala situasi jika terjadi erupsi.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“Masyarakat sudah punya pengalaman. Sekarang tinggal menunggu aba-aba dari pemerintah agar mereka siaga,” kata Ganjar. (L/B04/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas