Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boyolali Paling Terdampak Erupsi Merapi, Pemprov Kirim Ribuan Masker

Zaenal Muttaqin - Selasa, 3 Maret 2020 - 17:14 WIB

Selasa, 3 Maret 2020 - 17:14 WIB

14 Views

Semarang, MINA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pada Selasa (3/3), Kabupaten Boyolali merupakan daerah paling terdampak dari erupsi Gunung Merapi.

“Daerah yang paling terdampak erupsi Merapi saat ini adalah Boyolali, yakni lima desa, empat desa dari Kecamatan Tamansari dan satu desa di Kecamatan Selo,” katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah juga telah mengirimkan sebanyak 8.000 masker ke lima desa terdampak erupsi Gunung Merapi tersebut, untuk dibagikan ke warga yang memerlukan.

Gunung Merapi erupsi pada pukul 05.22 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik, tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak dan awan panas guguran ke arah hulu Sungai Gendol dengan jarak maksimal dua kilometer dan arah angin saat erupsi bertiup ke Utara.

Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan

Ganjar telah menginstruksikan jajaran BPBD, SAR dan seluruh lapisan pemerintah untuk siaga. Pihaknya juga memantau perkembangan erupsi Gunung Merapi dan mengantisipasi dampak buruk.

“Hingga siang ini masih terkendali. Pagi tadi semua melaporkan, khususnya di wilayah Boyolali. Kalau Klaten, Magelang masih terkendali, semuanya masih aman dan bisa ditangani,” ungkap Ganjar seperti dikutip Antara.

Meski begitu saat ini seluruh anggota BPBD tetap siaga bersama seluruh perangkat desa, SAR, TNI dan Polri.

Masyarakat dihimbau agar mengikuti instruksi pemerintah, meski seluruh warga desa di sekitar Gunung Merapi telah terlatih untuk menghadapi segala situasi jika terjadi erupsi.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

“Masyarakat sudah punya pengalaman. Sekarang tinggal menunggu aba-aba dari pemerintah agar mereka siaga,” kata Ganjar. (L/B04/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
MINA Health
Indonesia
Indonesia
Indonesia