Martapura, MINA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan mencatat seluas 15,8 hektare lahan gambut terbakar hingga Agustus 2025.
“Selama musim kemarau tahun ini tercatat 15,8 hektare lahan terbakar,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur, Budi Widiyanto, di Martapura, Kamis (11/9).
Ia menjelaskan bahwa angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 32,99 hektare.
Menurut Budi, sebagian besar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya disebabkan oleh ulah masyarakat.
Baca Juga: Baznas Jateng Gelontorkan Rp3 Miliar untuk Perbaikan RTLH, Target 752 Unit Tahun Ini
“Rata-rata kebakaran membakar lahan gambut akibat oknum yang membuang puntung rokok di lahan kering yang mudah terbakar,” ujarnya. Meski begitu, ia memastikan api berhasil cepat dipadamkan sehingga tidak menimbulkan kabut asap.
Untuk menekan kasus karhutla, BPBD menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang larangan membuka lahan pertanian dengan cara dibakar. Bentuk sosialisasi dilakukan melalui spanduk yang dipasang di titik-titik strategis.
“Pemasangan spanduk ini sebagai salah satu bentuk pencegahan karhutla sedini mungkin,” jelasnya.
Budi menambahkan, spanduk peringatan telah dipasang hampir di semua titik potensial, seperti jalan menuju kebun warga, kantor desa, serta lokasi-lokasi tempat masyarakat sering berkumpul. Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati.
Baca Juga: Indonesia Luncurkan Satelit Nusantara 5 dari Cape Canaveral, AS
“Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, terutama di lahan kering yang bisa memicu titik api,” tegasnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag Lepas Keberangkatan 44 Mahasiswa Penerima Beasiswa Kuliah di Maroko