Aceh Besar, MINA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar mencatat serangkaian kebakaran yang terjadi sejak 29 Agustus hingga 5 September 2025. Total lahan yang terbakar mencapai 19,5 hektar, dengan sebagian besar dipicu oleh pembakaran sampah yang merembet ke lahan sekitar.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi, menegaskan bahwa hampir semua titik api berawal dari aktivitas pembakaran sampah.
“Inilah yang menjadi faktor utama karhutla di Aceh Besar,” ujarnya di Kota Jantho, Jumat (5/9).
Rangkaian kebakaran tersebut meliputi lahan, rumah warga, hingga fasilitas umum. Di antaranya, api melahap balai pengobatan di Desa Lagang, Kecamatan Darul Imarah, serta dapur rumah warga di Gampong Aneuk Paya, Lhoknga. Beberapa lahan pertanian, rumpun bambu, hingga jerami sawah juga terbakar dengan luasan bervariasi antara 50 meter persegi hingga tujuh hektar.
Baca Juga: Habib Isa Al-Kaff: Didik Anak dengan Sunnah Rasulullah agar Selamat dan Bahagia
BPBD mencatat dampak kebakaran selama sepekan terakhir antara lain dua bangunan rusak berat, dua rumah terdampak ringan, tiga unit sepeda motor hangus, serta hasil panen dan pupuk yang musnah. Seluruh penanganan dilakukan dengan melibatkan armada damkar BPBD, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran Banda Aceh, serta masyarakat.
Ridwan mengingatkan masyarakat untuk berhenti membakar sampah maupun membuka lahan dengan api. Menurutnya, api sekecil apapun bisa meluas dan sulit dikendalikan bila tidak diawasi. Ia menekankan, perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci utama pencegahan karhutla di Aceh Besar. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Psikolog: Jangan Hanya Beri Instruksi, Ajak Anak Berpikir dan Memahami