Jakarta, MINA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Belitung Timur sepakat untuk membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam waktu dekat ini.
Hal itu terungkap saat delegasi Panitia Khusus (Pansus) Pembentukan BPBD Belitung Timur mengunjungi kantor pusat lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee (MER-C) di Jakarta, Jum’at (10/11).
Kunjungan itu dalam rangka mempelajari teknik dasar menangani korban bencana. Para delegasi pansus ini diterima langsung oleh Presidium MER-C dr. Arief Rahman dan juga Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris.
Ketua Pansus Pembentukan BPBD Belitung Timur, Rohalba mengatakan kepada MINA usai kunjungan itu bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan mengadakan paripurna yang salah satunya menyepakati peraturan daerah (perda) tekait pembentukan BPBD.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Insya Allah bulan ini akan diparipurnakan. Artinya segera disepakati perdanya,” ujar Rohalba. Ia menambahkan, salah satu latar belakang dibentuknya BPBD Belitung Timur adalah karena adanya air bah yang melanda wilayah itu. Ia mengatakan, ketika musibah itu terjadi, pemerintah dan masyarakat setempat terkejut.
“Kami kaget, gak siap ketika terjadi bencana banjir. Nah dari situ kami sepakat dengan pemerintah daerah membentuk sebuah badan yang khusus menangani bencana,” katanya.
Dengan adanya lembaga atau badan yang khusus menangani bencana itu, kata dia, diharapkan bisa lebih siap dalam mengatasi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Kita tidak harapkan ada bencana. Tapi setidaknya kalau kita punya lembaga yang khusus menangani bencana, kita sudah siap,” tegasnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Ketika ditanya soal kunjungannya ke MER-C, ia menegaskan, MER-C adalah lembaga profesional yang sudah berpengalaman. Ia kemudian mencontohkan beberapa bantuan MER-C yang disalurkan, seperti bantuan ketika terjadi tsunami di Aceh, gempa di Padang hingga pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina.
“Kami tau dari media soal MER-C. Sehingga kami ingin tau lebih banyak kerja MER-C. Pastinya untuk lembaga non pemerintah seperti MER-C yang sudah berpengalaman hingga ke luar negeri, akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ujarnya. (R06/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri