Solo, MINA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta menetapkan status bencana banjir di Solo siaga merah selama dua hari ke depan.
Kepala BPBD Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan, walau sudah ada penurunan debit air di 16 kelurahan, dan 4 Kecamatan yang terendam. Menurutnya, itu masih berstatus siaga merah, karena melihat debit air Bengawan Solo dari pantauan Pintu Jurug masih tinggi.
“Sampai sekarang masih tetap siaga. Karena sampai saat ini, memang ada penurunan dari debit air, tapi masih di posisi siaga merah. Hampir semua, kita pantaunya di Jurug masih siaga merah, sampai sore ini,” kata Kepala BPBD Surakarta Nico, pada Jumat (17/2).
Nico mengatakan, pihaknya telah menyiagakan seluruh personel BPBD di Solo dengan menempatkan di sejumlah titik Posko. Mereka juga melaksanakan patroli.
BPBD menyebut penyebab terjadinya banjir di Kota Bengawan tak lain hujan deras yang mengguyur wilayah Soloraya. Hal itu mengakibatkan Sungai Bengawan Solo, dan sejumlah anak sungainya meluap hingga menggenangi permukiman warga sejak Kamis (16/2) sore.
Setidaknya tercatat 21.846 jiwa yang menjadi korban banjir, sebanyak 3.898 jiwa di antaranya sudah mengungsi ke lokasi aman. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar