Makkah, 22 Dzulqa’dah 1436/6 September 2015 (MINA) – Badan Penyuluhan Haji Indonesia (BPHI) membentuk klinik satelit di pemondokan yang ditempati lebih dari dua kloter jemaah haji Indonesia.
“Jika satu gedung misalnya ditempati oleh 4 kloter, maka dibentuk klinik satelit kloter. Tenaga kesehatan berjaga 24 jam akan melayani jemaah selama 24 jam, lintas kloter. Jika tidak ada pasien, petugas kesehatan akan melakukan visitasi dan upaya preventif-promotif,” jelas Kasi Kesehatan BPHI Daerah Kerja (Daker) Mekah Thafsin Alfarizi di Mekah, demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Ini langkah pencegahan supaya pemantauan kita lebih cepat. Klinik satelit itu seperti puskesmas pembantu, kloter itu seperti puskesmas, sedang BPHI seperti rumah sakit kabupaten/kota,” jelas Thafsin mengibaratkannya.
Menurut dia, Klinik Satelit dibangun agar pelayanan kesehatan bisa dilakukan secara cepat dalam 24 jam. Dan untuk memudahkan akses jemaah haji, lokasi klinik satelit ditempatkan di tempat-tempat strategis.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Berikut beberapa tempat yang akan disiapkan sebagai klinik satelit:
Sektor 1 ada 6 Klinik Satelit: gedung 101 (kamar 105), gedung 102 (lantai Mezzanine/M), gedung 103 (lantai M), gedung 104 (belum ada jemaah), gedung 105 (lantai M), dan gedung 106 (kamar 117)
Sektor 4 ada 6 klinik satelit: gedung 401 (lantai M), gedung 403 (lantai 1), gedung 405 (lantai 6), gedung 407 (lantai 6), gedung 408 (lantai M), dan gedung 410 (lantai M). (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat