Jakarta, MINA – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal menjalin kerja sama pengembangan Jaminan Produk Halal (JPH).
Sinergi tersebut ditandai penandatanganan nota kesepahaman atau MoU oleh Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham dan Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar pada Kamis (6/1) di VIP Room Masjid Istiqlal Jakarta, bersamaan Kick Off Istiqlal Halal Expo dan Press Conference Milad ke-44 Masjid Istiqlal.
“Saya mengapresiasi inisiatif Masjid Istiqlal, dan ini telah memberi uswah khususnya bagi seluruh masjid se-Indonesia, bahwa masjid bukan hanya sebagai pusat kegiatan ritualitas ibadah semata.” ungkap Aqil Irham usai menandatangani MoU.
Aqil menjelaskan, masjid yang dibangun Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi pusat kegiatan untuk menata kehidupan masyarakat, serta membangun peradaban bangsa.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Dan ini menjadi benchmark Masjid Istiqlal yang menjadikan masjid sebagai pusat kehidupan termasuk ekonomi, budaya, dan peradaban bangsa,” katanya.
“Dengan adanya produk halal berbasis masjid, ini tentu sangat menarik. Ini berarti menambah satu lagi ekosistem halal di Indonesia, yaitu masjid,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar mengatakan, Masjid Istiqlal merupakan rumah kebanggaan umat di Indonesia. Bahkan, menjadi kiblat peradaban dunia Islam masa depan.
“Kita akan tunjukkan bahwa masjid adalah benar-benar rumah kemanusiaan untuk mengangkat martabat kemanusiaan itu sendiri tanpa melihat agama apapun, jenis kelamin apapun,” kata Nasaruddin Umar.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
“Jadikanlah Masjid Istiqlal sebagai arena pengabdian. Bukan hanya untuk memberdayakan Masjid Istiqlal itu sendiri, tetapi kita mengobsesikan bagaimana Istiqlal memberdayakan umat. Jadi kita memberdayakan masjid tapi sekaligus juga masjid memberdayakan kita.” imbuhnya.
Sejak diresmikan pada 23 Desember 2020, Istiqlal Indonesia Halal Center (IIHC) mendapat dukungan dari berbagai pihak agar Masjid Istiqlal menjadi bagian dari Halal Hub Indonesia yang berdaya saing global.
Dalam satu tahun terakhir, program IIHC telah berhasil membangun ekosistem UMK produk halal bersama institusi terkait, melalui program pelatihan dan pendampingan dalam wadah business incubator center, halal center, business matching, pengembangan e-commers (e-istiqlal), dan forum diskusi bersama bagi pelaku UMK produk halal. Juga, akselerasi produk untuk masuk ritel dan ekspor.
Oleh karena itu, dalam rangka mendukung terwujudnya ekosistem halal di Indonesia sekaligus memperingati Milad ke-44, Masjid Istiqlal untuk pertama kalinya menggelar Istiqlal Halal Expo 2022.
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
Kegiatan tersebut persembahan dari Istiqlal Global Fund (IGF) Badan Pengelola Masjid Istiqlal dengan dukungan dan sinergi dari Kementerian terkait, Yayasan BIG Indonesia, Institusi/lembaga terkait lainnya, serta para pelaku UMK produk halal. Dengan mengusung tema “Becoming the Biggest Halal Market”, acara ini diselenggarakan di area Masjid Istiqlal pada 5 Januari sampai 27 Februari 2022, dengan target pengunjung lebih dari 2.000 perhari dengan menerapkan standar protokol kesehatan.
Selain dengan BPJPH, Badan Pengelola Masjid Istiqlal juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian terkait penyelenggaraan fasilitasi sertifikasi halal. Ada juga MoU antara Masjid Istiqlal dengan PT Lulu Group Ritel terkait kerja sama layanan zakat dan wakaf serta pengembangan produk UKM halal binaan Masjid Istiqlal. (R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal