Jakarta, 27 Muharram 1438/28 Oktober 2016 (MINA) – Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan kompleks tantangan pengawasan obat dan makanan serta semakin meningkatnya ekspektasi masyarakat mendorong BPOM untuk melakukan berbagai upaya perbaikan.
“Kerja sama dan koordinasi lintas sektor menjadi salah satu fokus BPOM dalam meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan,” kata Penny dalam Perombakan Pejabat Struktural di Gedung BPOM, Jakarta Pusat, Jumat (28/10) malam.
Pihaknya juga terus menciptakan inovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan publik dan aksesibilitas layanan bagi pelaku usaha kemudian menciptakan layanan publik yang transparan, profesional dan akuntabel.
BPOM telah membentuk Tim Sapu Bersih Pungutan Liar sebagai implementasi Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Namun efektivitas pengawasan Obat dan Makanan yang dilakukan BPOM tidak akan berhasil tanpa dukungan SDM yang mumpuni dengan profesionalitas tinggi, kompetensi sesuai, berintegritas dan berkinerja tinggi.
SDM jugalah yang menjadi salah satu kunci terwujudnya penguatan kelembagaan BPOM. Untuk itu kebutuhan dan penempatan SDM sesuai kompetensinya harus dicermati dengan baik,antara lain melalui evaluasi kinerja dan tour of duty beberapa pejabat struktural.
Pada 28 Oktober 2016 Badan POM kembali mengukir sejarah dalam perombakan pejabat struktural demi peningkatan kinerja pengawasan. Sebanyak 18 orang dimutasi, rotasi dan promosi untuk menduduki berbagai jabatan struktural eselon II, III, dan IV di BPOM.
“Pelantikan pejabat struktural merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya BPOM untuk meningkatkan kualitas kinerja pengawasan Obat dan Makanan, agar manfaat keberadaan BPOM semakin dapat dirasakan langsung oleh masyarakat”, jelas Penny.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
“Hal ini juga merupakan bukti keseriusan kami dalam melakukan perubahan manajemen di lingkungan BPOM”, tambahnya.
Penny berharap kepada pejabat yang baru dilantik agar berani mengambil langkah strategis dan menciptakan inovasi-inovasi terkait bidang tugasnya masing-masing. Banyak tugas menanti untuk penguatan kelembagaan dan revitalisasi BPOM.
“Selain dituntut untuk terus menciptakan terobosan yang dapat memberikan nilai tambah pada pekerjaan dan kinerja organisasi, seorang pimpinan harus dapat membangun sinergisme yang baik dengan stakeholders”, tambah Penny.
Pada kesempatan ini, Penny kembali menegaskan komitmen para pejabat struktural yang baru dilantik untuk bekerja sama penuh dengan Satgas Saber Pungli menegakkan Peraturan Presiden 87/2016 tentang Sapu Bersih Pungutan Liar di lingkungan pelayanan publik BPOM.
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
“Semua itu demi mewujudkan birokrasi pelayanan publik yang profesional dan berintegritas di lingkungan BPOM, serta meningkatkan kualitas kinerja BPOM dalam rangka memberikan pelayanan dan perlindungan yang terbaik kepada masyarakat Indonesia”, tegas Penny. (L/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal