Jakarta, 21 Syawwal 1437/26 Juli 2016 (MINA) – Vaksin palsu ternyata tidak hanya ditemukan di daerah Jakarta Timur dan Bekasi saja, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan peredaran vaksin palsu di lima tempat lain di Indonesia.
Hal itu diungkap Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, usai rapat koordinasi mengenai vaksin palsu di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga dihadiri Mabes Polri, Kementerian Kesehatan, Ikadan Dokter Indonesia, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia.
“Hasil pemeriksaan kami di balai-balai kesehatan ada lima wilayah ditemukan vaksin palsu yaitu, di Serang, DKI Jakarta, Pekanbaru, Palembang, dan Bengkulu, kita melakukan upaya menelusuri sumber dari vaksin palsu,” ujar Penny kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (26/7), demikian Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkannya.
Mabes Polri Irjen. Pol Antam Novambar mengatakan, penyidik sudah melakukan penangkapan terhadap para tersangka, ada 23 yang ditangkap dan 20 ditahan. Terkait penemuan daerah baru yang berada vaksin palsu, pemerintah mengaku masih terus melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Ada 23 tersangka, dari produsen, distributor, pengepul botol bekas, pencetak label, dokter, dan ada dari bidan, seluruh berkas sudah kita serahkan ke kejaksaan, segera kita selesaikan tuntas kasusnya,” katanya.
Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melihat dari isi vaksin palsu hasil temuan BPOM, setelah melakukan kajian, tidak menemukan dampak dari vaksin palsu dalam jangka pendek mau pun panjang. (L/M09/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung