Banda Aceh, MINA – Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta Almuniza Kamal menyebutkan, masih banyak potensi lahan Aceh yang hingga saat ini belum sepenuhnya dikelola secara baik, Rabu (7/8).
Hal itu terjadi akibat publik Aceh saat ini sibuk membahas politik, tapi lupa untuk membuat planning ekonomi Aceh dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih baik, terutama pada tingkat daerah dan nasional.
Menurutnya, kondisi tersebut diperparah lagi dengan merosotnya sosial budaya Aceh hari ini yang berdampak pada menurunnya kreativitas dan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. Apalagi saat ini Aceh tercatat sebagai salah salah satu daerah termiskin dari 10 provinsi di Indonesia.
Almuniza menambahkan, melihat fenomena yang terjadi di Aceh saat ini, pihaknya menggelar Silaturahmi Duek Pakat dan Curah Pikei oleh kalangan intelektual Aceh yang dilaksanakan di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA).
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Kita menyambut baik kegiatan ini karena tujuannya baik, yakni demi percepatan kemajuan ekonomi, sosial dan budaya Aceh dan mencari solusi bahwa potensi Aceh belum tergarap secara sempurna,” katanya.
Sementara itu, mantan Pelaksana Harian Manajer Humas Pertamina Ridwan Nyak Baik mengatakan, perlu kiranya saat ini baik pelaku ekonomi, politisi dan berbagai masyarakat di dalam disiplin ilmu berbeda untuk melihat dan memahami 15 program unggulan yang dicetuskan Pemerintah Aceh.
“Dengan memahaminya, dia yakin ke depannya Aceh tidak akan terpuruk seperti saat ini,” kata dia.
Dirinya juga mendorong pembangunan Aceh ke depan mulai dari pangan, SDM, pendidikan, industri dan lain sebagainya agar menyentuh segala bidang, berkelanjutan dan strategis.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
“Apa yang kita bicarakan di sini adalah untuk kemaslahatan masyarakat Aceh dan juga untuk kebaikannya,” jelas dia.
Sementara itu, pengusaha T.A. Rahman Albah mengatakan, acara Silaturahmi Duek Pakat dan Curah Pikei bersifat independen dengan tujuan utamanya adalah memberikan hasil diskusi konten thematik strategis untuk memperkuat dan mempercepat pembangunan Aceh sejahtera rohani dan material.
Diharapkan, dari acara tersebut dapat menegakkan keharmonisan sosial budaya paham dan reaksi religius, selain memperkuat budaya berbahasa Aceh, adat istiadat, dan mempererat dan kewargaan Aceh antarsuku, daerah dan melumatkan image diskriminasi.
“Serta meyakinkan pemerintah Aceh menjalankan masukan positif secaralembaga dan secara masif,” jelas dia.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Dari hasil diskusi tersebut, nantinya akan disampaikan kepada Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, pertemuan semua lini untuk mendukung Aceh Hebat (pertanian, perkebunan, maritim dan perbud), serta akan menyelenggarakan kegiatan seni buaya Aceh 2020 (Aceh Businnes Meeting).
Silaturahmi tersebut akan dimasukkan pula dalam kegiatan lanjutan yang pernah diselenggarakan Pemerintah Aceh, dalam Dialog Aceh Meusapat. (L/AP/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru