Brasil Buka kembali Alun-alun Palestina' setelah Renovasi Besar-besaran

MINA – Puluhan orang mengibarkan bendera Palestina di kota São Leopoldo, Brasil, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, untuk merayakan pembukaan kembali “Lapangan Palestina” setelah renovasi besar-besaran.

Alun-alun ini dibangun pada tahun 1990-an untuk menghormati komunitas diaspora Palestina yang telah lama tinggal di lingkungan tempat alun-alun tersebut berada. Demikian dikutip dari Middle East Monitor, Senin (8/4).

Walikota São Leopoldo berinisiatif membuka kembali alun-alun tersebut bekerja sama dengan Kedutaan Besar Negara Palestina di Brasil. Pemerintah kota mengalokasikan sejumlah dana dan membangun area pejalan kaki di sekitarnya, memasang area bermain anak-anak baru dan bangku beton untuk keluarga, serta menciptakan ruang hijau untuk mempercantik area tersebut.

Upacara pembukaan kembali ini dihadiri oleh Perwakilan Kedutaan Besar Palestina di Brasil Elayyan Aladdin; Presiden Federasi Arab Palestina Brasil (FEPAL) Ualid Rabah; Wakil Brasil Jussara Lanfermann dan anggota komunitas Palestina di Brasil. Penari dan penyanyi tradisional Palestina menghibur penonton yang banyak di antaranya mengenakan pakaian tradisional Palestina.

“Saya sangat senang dapat melaksanakan pembukaan kembali Alun-alun Palestina di kota kami,” kata Vanazzi.

“Salah satu tujuan pemerintahan kota kami selama bertahun-tahun adalah agar setiap orang merasa seperti seorang Leopoldian, merasa benar-benar menjadi bagian dari kota. Kami membangun sebuah lapangan di sini sehingga anak-anak Palestina dapat bermain dengan keluarga mereka sementara banyak anak-anak di Gaza dibunuh oleh Israel. Penting untuk diketahui bahwa hal ini sebagai wujud solidaritas warga kota terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ini merupakan penghormatan yang sangat layak bagi komunitas Palestina di São Leopoldo yang terus berkembang dari hari ke hari,” ujarnya.

Sebelum memulai pidatonya, Presiden FEPAL Ualid Rabah meminta mengheningkan cipta selama satu menit bagi puluhan ribu warga Palestina yang dibunuh Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Dia menyoroti pentingnya alun-alun ini.

“Komunitas Palestina di Brasil berjumlah lebih dari 200.000 orang, menjadikannya salah satu komunitas diaspora Palestina terbesar dan terpenting di dunia,” kata Rabah.

“Kita berada di masa-masa sulit dan menjaga nama Palestina tetap hidup, meski dengan cara sederhana seperti ini, adalah tindakan yang mulia dan mendasar,” tambahnya.

Menurut Sandro Della Mea Lima, penanggung jawab inisiatif ini, pembukaan kembali Lapangan Palestina dimaksudkan untuk meningkatkan identitas Palestina.

“Di sini kami membela demokrasi, keberagaman, kota yang adil untuk semua orang,” ujarnya.

“Gerakan sederhana untuk merevitalisasi ruang ini pada saat ini mewakili perbedaan dalam apa yang kita pikirkan dan apa yang harus kita pertahankan. Kota ini dibentuk oleh para imigran dan masyarakat dari berbagai kebangsaan. Jangan sampai kita melupakan hal ini, terutama saat kita menyaksikan kejadian di Gaza,” tuturnya.

Banyak kota besar dan kecil di Brasil memiliki jalan dan alun-alun yang diberi nama Palestina. Memberi nama mereka dengan cara ini adalah bagian dari proses yang sedang berlangsung dalam memetakan hubungan erat antara Brasil dan Palestina. Bagi masyarakat Palestina dan para pendukungnya di negara tersebut, langkah-langkah tersebut memperkuat kehadiran Negara Palestina, masyarakatnya, budaya, sejarah dan warisannya di hati dan pikiran masyarakat Brasil.

Selain Palestine Square di São Leopoldo, anggota dewan kota telah mengusulkan berbagai tindakan solidaritas lainya untuk rakyat Palestina. (T/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)