Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Breaking News: Israel Hezbollah Sepakati Gencatan Senjata

Nur Hadis Editor : Widi Kusnadi - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Warga Israel, sambil memegang bendera dan spanduk Israel, menggelar demonstrasi menuntut kesepakatan pertukaran sandera dan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menandatangani gencatan senjata di Gaza, pada tanggal 31 Agustus 2024, di Tel Aviv, Israel. [Foto: Anadolu]

Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri pendudukan Israel, Benyamin Netanyahu mengumumkan bahwa ia telah menyetujui gencatan senjata dengan Hezbollah di Lebanon yang akan berlaku sejak Rabu, (27/11) pagi pukul 04.00 waktu setempat. Demikian dikutip dari Al-Jazera.

Namun Netanyahu menambahkan jika kesepakatan itu dilanggar dan Hezbollah mencoba mempersenjatai kembali, “kami akan menyerang”. Sementara Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyambut baik kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Sebuah pernyataan muncul beberapa saat setelah Biden mengakhiri pidatonya yang mengumumkan penghentian permusuhan. Mikati sebelumnya mendesak masyarakat internasional untuk “bertindak cepat” untuk menghentikan agresi Israel “dan menerapkan gencatan senjata segera”.

Sementara serangan udara Israel mengguncang Beirut beberapa saat setelah Presiden AS Biden mengatakan Israel dan Hezbollah telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata. Serangan tersebut menargetkan sebuah apartemen di daerah Khandaq al Ghamiq di Beirut, demikian dilaporkan MTV Lebanon News.

Baca Juga: Keledai Jadi Penyelamat Warga Gaza di Tengah Perang

Kantor Netanyahu mengatakan kabinet keamanan Israel telah menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah. Kantor Netanyahu mengatakan rencana tersebut disetujui dengan suara 10-1. Pemungutan suara larut malam itu dilakukan sesaat sebelum Presiden AS Joe Biden diharapkan mengumumkan rincian kesepakatan tersebut di Washington.

Sebelumnya, Netanyahu telah membela gencatan senjata tersebut, dengan mengatakan Israel telah menimbulkan kerusakan berat pada Hizbullah dan sekarang dapat memfokuskan upayanya pada pejuang Hamas di Gaza dan kekhawatiran keamanan utamanya, Iran.

Analis mengatakan dukungan tanpa syarat pemerintahan Biden terhadap Israel, ditambah dengan kegagalan Washington untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza, membuat Israel berani menyatakan perang habis-habisan di Lebanon dan mendorong Timur Tengah ke tepi jurang.

Di awal perang Israel di Gaza, Biden pendukung setia Israel mengatakan mencegah perang regional adalah prioritas utama pemerintahannya. Namun AS terus memberikan dukungan diplomatik dan militer yang kuat kepada Israel meskipun ada peringatan bahwa kekerasan di Gaza berisiko menyebar ke wilayah lain.()

Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin

Rekomendasi untuk Anda