Gaza, MINA – Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, memperingatkan, serangan Israel di Gaza beresiko tewaskan sandera Israel yang ditahan di daerah kantong tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al-Quds mendesak keluarga para sandera Israel untuk menuntut agar tentara pendudukan menghentikan pembomannya dengan menekankan risiko bagi para sandera selama tahap akhir persiapan pembebasan mereka berdasarkan perjanjian pertukaran tahanan.
“Intensitas serangan Israel dapat membuat keluarga menerima orang yang mereka cintai dalam peti mati,” kata kelompok itu, menegaskan bahwa nasib para tawanan sekarang sepenuhnya berada di tangan tentara Israel,” kata Brigade Al-Quds dalam pernyataannya.
Peringatan tersebut muncul beberapa jam sebelum penerapan perjanjian gencatan senjata di Gaza yang diantisipasi, yang akan mulai berlaku pada pukul 8.30 pagi waktu setempat (0630GMT) pada Ahad (19/1).
Baca Juga: Ben-Gvir Perluas Izin Penggunaan Senjata untuk Pemukim Ilegal Israel
Qatar mengumumkan perjanjian gencatan senjata tiga fase pada hari Rabu untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan mematikan Israel di Jalur Gaza.
Hampir 47.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak syahid dan lebih dari 110.700 terluka dalam perang genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan setempat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kondisi Dr. Hussam Abu Safiya di Penjara Israel Semakin Memprihatinkan
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur