Jakarta, MINA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memberikan penghargaan Nurtanio Award kepada Prof. Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, Sc.D., IPU, ACPE dan kesempatan untuk memberikan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Adi Rahman Adiwoso, M.Sc.
Kedua penghargaan ini, merupakan suatu “life time achievement” untuk menunjukkan kualitas dan entitas diri dari seorang ilmuwan/periset khususnya pada penelitian penerbangan dan antariksa, diberikan pada Senin (27/11), di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie Lantai 3, Jakarta Pusat .
Prof. Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo adalah mantan Guru Besar Institut Teknologi Bandung dan Universitas Al-Azhar Indonesia yang telah berkiprah dalam dunia penerbangan dan antariksa di Indonesia selama puluhan tahun.
Salah satu karya profesionalnya digunakan untuk mendukung proses design, manufacturing, certification and operation Pesawat CN-235 dan design reviewer Pesawat Experimental Sudan ARC/ SAFAT Industry SAFAT-03 Aircraf.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Sementara Adi Rahman Adiwoso, M.Sc merupakan seorang profesional yang telah berkecimpung lama di bidang industri satelit dan keantariksaan yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).
BRIN memberikan penghargaan kepada Adi Rahman untuk memberikan kuliah umum (memorial lecture) sebagai bentuk apresiasi tinggi terhadap dedikasi dan konsistensinya di industri satelit sehingga menjadikan penggunaaan teknologi ini di Indonesia berkembang dengan pesat.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menjelaskan saat memberikan sambutan dalam pemberian penghargaan tersebut, BRIN sebagai lembaga pemerintah yang bertugas menaungi semua periset pemerintah, sudah sepantasnya memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi dan kepada tokoh yang telah memberikan andil nyata untuk kemajuan iptek di Indonesia.
Salah satunya adalah Penghargaan Nurtanio Award dan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture Tahun 2023 yang merupakan suatu penghargaan di bidang antariksa dan penerbangan nasional.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Tri Handoko mengungkapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin berkembang dan kompleks dibanding sebelumnya.
“Kami berharap ke depan akan muncul lebih banyak SDM iptek yang unggul sebagai tokoh-tokoh periset nasional yang akan menunjukan karya nyatanya untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa,” ungkap Handoko.
Lebih lanjut ia menambahkan, dunia kedirgantaraan dan penerbangan saat ini membutuhkan alat eksperimental dan komputasi yang modern sehingga penelitian bisa terus dilakukan, salah satunya dengan pendekatan machine learning.
BRIN sendiri tengah mengembangkan teknologi penginderaan jauh (inderaja) dan analisis citra satelit berbasis kecerdasan buatan yang bertujuan memperkuat sistem peringatan dini bencana di Indonesia.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
“Semangat yang dimiliki Nurtanio diharapkan dapat mendorong para periset untuk terus membangun negeri melalui kontribusi nyata di bidang antariksa dan kedirgantaraan,” pungkasnya.
Kegiatan penghargaan Nurtanio Award dan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture Tahun 2023 diselenggarakan oleh BRIN dengan tetap menggunakan nama salah satu tokoh Kedirgantaraan Indonesia tersebut, yaitu Marsekal Muda TNI (Anm.) Nurtanio Pringgoadisuryo yang merupakan perintis industri kedirgantaraan di Indonesia pada awal tahun 1950.
Ia merupakan sosok pembuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia bernama Sikumbang. Sepak terjang dan jasanya dalam memajukan industri penerbangan di Indonesia sudah sepatutnya menjadi contoh dan teladan bagi para periset baik di bidang penerbangan maupun antariksa.(L/R1/RS3)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)