London, 11 Jumadil Akhir 1436/31 Maret 2015 (MINA) – Seni dari dunia Islam akan ditampilkan di jantung museum/">British Museum di London, dalam dua galeri baru yang didanai oleh sebuah yayasan dari Malaysia, antara lain untuk mengimbangi gambaran tidak benar tentang Islam, yang dibuat oleh militan-militan ekstremis.
museum/">British Museum adalah salah satu museum paling terkemuka di dunia, yang antara lain menampung karya-karya seni dan artefak, demikian IINA News dalam berita yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Bristish Museum, mengatakan, pihaknya akan membuka dua galeri baru di sayap selatan yang dikhususkan untuk perluasan koleksi seni dari dunia Islam, untuk melengkapi galeri yang ada, agar dapat menampung lebih banyak koleksi tentang Islam.
Pembangunan galeri baru ini didanai Albukhary Foundation, sebuah yayasan dari Malaysia, tanpa mengungkapkan berapa jumlah dana yang dikeluarkan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Syed Mokhtar Albukhary, ketua yayasan, mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menjadikan orang lebih sadar akan nilai seni dan artefak dari dunia Islam, terutama karena adanya ancaman terhadap warisan budaya Islam itu, terutama pada tempat-tempat bersejarah di Irak yang dijadikan sasaran serangan dan penghancuran oleh kelompok ekstrimis (ISIS, Red.)
“Apa yang terjadi, menghancurkan semua warisan Islam, barang antik non-Islam, adalah citra buruk,” katanya.
museum/">British Museum selama ini sudah banyak menyimpan koleksi benda seni dan artefak Islam, serta mengadakan acara-acara besar berkaitan dengan Islam.
Pada April 2012, museum menggelar pameran haji terbesar di dunia, dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang pengalaman spiritual Islam dalam menunaikan rukun Islam kelima itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pameran itu menampilkan materi arkeologi, naskah, tekstil foto-foto bersejarah dan seni kontemporer yang mendokumentasikan perjalanan ke tanah suci melalui sejarah.
Acara itu dinilai sukses besar yang telah menarik hampir 150.000 orang pengunjung dan mendorong pembuatan film “Haji: Perjalanan ke jantung Islam” dengan sutradara Neil MacGregor.
“Nampak dengan jelas keinginantahuan masyarakat di Inggris untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia Islam,” kata MacGregor dalam konferensi pers. “Itu membuat kami berpikir sangat keras tentang pentingnya memikirkan mengenai dunia Islam melalui film,” tambahnya.
Venetia Porter, kurator yang memimpin proyek itu, mengatakan bahwa untuk pertama kalinya museum akan menunjukkan hubungan antara koleksi Islam dan koleksi inti dari Eropa.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Yang benar-benar penting adalah untuk benar-benar menempatkan koleksi Islam ini tepat di jantung museum,” katanya.
Museum itu juga mengatakan akan meningkatkan dukungan untuk kurator dari Irak dalam mengembangkan teknik apa yang disebut “Darurat Manajemen Warisan Budaya” untuk melindungi artefak yang dijarah atau rusak.
museum/">British Museum didirikan pada tahun 1753, yang bermula dari koleksi milik seorang dokter dan ilmuwan bernama Sir Hans Sloane. Museum ini pertama kali dibuka kepada publik pada 15 Januari 1759 di Montagu House di Bloomsbury, yang menjadi lokasi museum ini sekarang.
museum/">British Museum di London ialah salah satu museum terbesar dan terpenting dalam sejarah dan budaya manusia di dunia. Koleksi permanennya berjumlah lebih dari delapan juta benda, yang merupakan salah satu koleksi dengan jumlah terbesar dan terlengkap di dunia berasal dari seluruh benua, memberikan gambaran dan dokumentasi sejarah kebudayaan manusia dari awal tercipta hingga masa kini. (T/R05/P2)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia