Oleh: Kantor Perwakilan Taiwan, Taipei Economic and Trade Office di Jakarta
Saat ini jam 9.30 malam. Anak sudah selesai menulis PR, piring-piring di rumah sudah dicuci, sampah sudah dibuang, ponsel sudah digunakan seharian, TV tidak ada acara bagus, dan masih terlalu pagi untuk tidur. Apa yang bisa dilakukan?
Alangkah baiknya jika memiliki tempat yang dibuka sampai tengah malam, di mana orang dapat berjalan-jalan, makan camilan di tengah malam, berbelanja dan membeli barang-barang di jalan, lebih seru lagi jika tersedia beberapa permainan kecil untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.
Apakah ada tempat seperti itu? Ada, yaitu pasar malam Taiwan.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Apa itu pasar malam? Pada dasarnya adalah semua jenis warung makan, warung minuman, toko yang menjual pakaian dan berbagai suvenir, serta segala macam fasilitas hiburan kecil (seperti anak panah, kelereng, dan lain-lain) yang terkonsentrasi di suatu tempat tertentu, semua orang dapat dengan bebas masuk dan keluar untuk berbelanja.
Jam kerja pasar malam umumnya dimulai pada sore hari atau waktu makan malam hingga jam satu atau jam dua dini hari. Hampir semua kota besar di Taiwan memiliki pasar malam.
Beberapa pasar malam dibuka setiap hari, dan ada yang dibuka dua atau tiga hari sepekan Menurut statistik tidak resmi, ada sekitar 400 pasar malam di Taiwan, dengan berbagai ukuran luas tempat dan jam operasional.
Sebagian besar pasar malam berada ditempat terbuka, dan beberapa memiliki ruang tertutup. Diantaranya pasar malam Shilin, yang paling terkenal di Taiwan utara, terdapat lebih dari 300 kios yang jangkauannya terbentang beberapa blok. Kerumunan orang yang mengunjungi pasar malam Shilin pada akhir pekan dan hari libur sangat padat dan berdesakan. Jika tidak hati-hati, kerabat dan teman yang jalan beriringan dengan Anda bahkan bisa terpisah!
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Jika berbicara tentang pasar malam, kesan pertama bagi kebanyakan orang adalah makanannya. Jajanan pasar malam yang paling klasik dan umum adalah fried chicken steak, tiram goreng, tahu bau, dan sate panggang arang. Fried chicken steak Taiwan memiliki ciri kulit yang renyah dan sari daging yang istimewa, serta ukurannya lebih besar dari ukuran wajah. Setelah digoreng lalu dibakar di atas arang untuk menambah cita rasanya. Fried chicken steak Taiwan sudah bisa disantap di Jakarta, tapi rasanya agak berbeda dengan Taiwan.
Pasar malam lainnya memiliki beragam kuliner makanan, ada sekitar puluhan warung makanan di pasar malam pada umumnya, bahkan ratusan warung makan di pasar malam yang besar. Biasanya orang tidak menyantap semua jenis makanan dalam satu malam, jadi bagaimana caranya memilih makanan favorit diantara banyaknya deretan warung kuliner yang memikat selera ini?
Cara paling gampang yaitu melihat warung kuliner mana yang paling diburu orang, yang antrinya paling banyak sudah tidak salah lagi bila kita ikut antri.
Jika menurut anda jajanan ini terlalu sederhana, tidak masalah, biasanya ada kedai beef steak di pasar malam Taiwan. Hanya dengan NT $150 (sekitar Rp75.000), sudah bisa duduk menikmati beef steak besar di atas hot plate. Harga sudah termasuk pasta, sayuran dan telur ceplok!
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Setelah puas makan dan minum di pasar malam, tentu butuh aktifitas ringan. Biasanya terdapat banyak stand fasilitas hiburan di pasar malam, seperti lempar panah atau tembak balon, mesin lempar bola basket, ring loop, mesin capit boneka, atau tangkap ikan mas dan kelereng kesayangan anak.
Di pasar malam yang lebih besar, bahkan ada komidi putar, mobil bumper, dan roller coaster kecil untuk permainan anak-anak. Biasanya fasilitas hiburan ini juga akan memberikan hadiah berdasarkan “prestasi bermain”, misalnya jika anda menembak enam balon dengan enam anak panah sekaligus, anda bisa mendapatkan boneka terbesar di stand tersebut.
Oleh karena itu, pasar malam menjadi salah satu tempat favorit anak-anak, karena selain bisa makan, minum dan bermain, juga bisa memenangkan hadiah.
Selain makan, minum, dan bersenang-senang, nilai jual lain dari pasar malam Taiwan adalah mengajak orang-orang berbelanja. Biasanya barang-barang yang dijual di pasar malam tidak terlalu besar atau terlalu mahal, seperti baju, topi, tas, dan aksesoris dekorasi yang disukai anak remaja.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Selain itu, peralatan dapur yang biasa digunakan ibu rumah tangga dan aksesoris ponsel yang disukai semua orang biasanya juga dapat ditemukan di pasar malam.
Di sekitar pasar malam yang berskala relatif besar, biasanya terdapat sejumlah toko perlengkapan olahraga yang menjual sepatu olahraga, toko fashion, toko handphone, dan toko obat kosmetik yang berlokasi di perempatan pasar malam yang banyak orang berlalu lalang, dan waktu bukanya juga bersamaan dengan waktu buka pasar malam hingga tengah malam.
Pasar malam Taiwan merupakan salah satu budaya umum orang Taiwan. Pergi ke pasar malam biasanya tidak perlu berdandan dan berpakaian mewah. Pasar malam juga menjadi objek wisata yang tidak dilewatkan oleh turis asing ketika berlibur ke Taiwan.
Sebagian pedagang pasar malam fasih berbahasa asing dalam melayani turis. Tak heran melihat pedagang menggunakan bahasa Inggris saat menyapa pelanggan, dan balik badan menanggapi turis lainnya dalam bahasa Jepang.
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Di Taiwan sudah banyak orang Indonesia yang bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan. Jika menemukan pedagang pasar malam Taiwan menggunakan bahasa Indonesia yang fasih saat menyapa tamu tentu tidak heran lagi.
Selamat datang teman-teman dari Indonesia untuk merasakan kehangatan suasana budaya pasar malam di Taiwan setelah pandemi berlalu!
(AK/R1/P2)
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung
Mi’raj News Agency (MINA)