Bandar Lampung, 2 Safar 1438/2 November 2016 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong agar perhelatan Annual International Conference On Islamic Studies (AICIS) Ke-16 bisa menghasilkan rumusan yang komprehensif tentang apa itu Islam Indonesia.
“Terlepas apa istilahnya nanti, apakah Islam Nusantara, Islam Berkemajuan atau lainnya, tapi setidak-tidaknya kita memiliki kesamaan persepsi atau cara pandang nilai-nilai Islam yang berkembang di bumi Nusantara ini seperti apa,” demikian disampaikan Menag saat membuka AICIS ke-16 tahun 2016 di Bandar Lampung, Selasa (1/11) malam.
Ia menambahkan dalam keterangan pers Kemenag yang dikutip MINA, sesuai tema AICIS tahun 2016, yaitu Kontribusi Islam Indonesia Bagi Peradaban Dunia, tema ini dipilih dan ditetapkan dengan maksud khusus, yaitu agar bagaimana seluruh kalangan civitas akademika seluruh perguruan tinggi keagamaan negeri bisa menghasilkan rumusan bagaimana sesungguhnya kontribusi Islam Indonesia bagi peradaban dunia.
“Oleh karenanya, yang perlu dirumuskan dan dipahami bersama adalah apa sesungguhnya Islam Indonesia itu. Kita banyak mengenal istilah Islam wasathiyah, Islam Nusantara, Islam berkemajuan dan lainnya. Islam yang berkembang di Indonesia itu sesungguhnya seperti apa,” ujarnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menag menilai, penyelenggaraan AICIS tahun 2016 dinilai istimewa karena baru pertama AICIS digelar di kampus, karena memang sudah semestinya forum akademik atau tempat berkumpulnya para akademisi tidak lagi diselenggarakan di hotel-hotel, tapi di perguruan tinggi kita sendiri.
Menag minta ke Dirjen Pendidikan Islam agar tradisi ini harus dilestarikan, sehingga AICIS ke depan selalu diselenggarakan di perguruan tinggi kita sendiri.
“Ini adalah terobosan baru yang selanjutnya akan diikuti oleh UIN atau IAIN kita untuk AICIS mendatang,” ucapnya.
Hadir dalam pembukaan AICIS 2016 tersebut, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, unsur Muspida Provinsi Lampung, serta sejumlah pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenag dan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Sementara itu, Gubernur Lampung Rido Ficardo menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan forum ilmiah ini dilaksanakan di Lampung. Gubernur juga sangat mendukung penuh tranformasi IAIN Raden Intan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), dan ia berharap selanjutnya UIN Lampung kelak bisa menjadi salah satu pusat pendidikan Islam di Pulau Sumatera. (T/ima/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September