Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buka Hari dengan Bismillah, Tutup Malam dengan Alhamdulillah

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Optimis adalah modal untuk meraih sukses dunia bahkan akhirat (foto: ig)

ADA kekuatan luar biasa dalam dua kalimat yang sering dianggap remeh: Bismillah dan Alhamdulillah. Keduanya ringan di lisan, tetapi mampu mengguncang langit jika diucapkan dengan hati yang sadar. Banyak orang menjalani hidup dengan terburu-buru. Bangun pagi, langsung mengecek ponsel, memikirkan pekerjaan, cemas pada dunia.

Mereka lupa satu hal penting: membuka hari dengan menyebut nama Allah. Padahal, satu kalimat saja bisa mengubah segalanya. “Bismillah” bukan sekadar formalitas. Ia adalah pernyataan: “Aku menyerahkan urusanku kepada Allah hari ini. Aku berjalan atas nama-Nya, bersama-Nya, dalam lindungan-Nya.”

Bayangkan, ketika kamu mengucapkan Bismillah, itu bukan hanya doa. Itu adalah pembukaan pintu keberkahan. Itu adalah undangan kepada kekuatan langit untuk hadir dalam langkahmu. Bahkan Rasulullah ﷺ mengajarkan kita bahwa setiap amal besar yang tidak dimulai dengan Bismillah akan terputus, akan kehilangan berkahnya. Maka, bagaimana mungkin kita mengawali hari yang panjang tanpa mengingat Allah terlebih dahulu?

Saat kamu memulai harimu dengan Bismillah, seolah-olah kamu sedang menata ulang energi. Kegelisahan yang semula menyergap, perlahan luruh. Pikiran yang semula kacau, mulai tertata. Kamu merasa lebih tenang, lebih kuat, dan lebih terarah. Karena kamu tahu, hari ini kamu tidak sendiri. Kamu sedang berjalan bersama Allah. Dan jika Allah bersamamu, siapa yang bisa melawanmu?

Baca Juga: Kemdiktisaintek Luncurkan Program Penguatan PTS 2025, Targetkan 335 Kampus Swasta

Lalu hari pun berlalu. Kamu telah menjalani banyak hal. Mungkin kamu menghadapi senyum, mungkin juga air mata. Mungkin ada keberhasilan, mungkin juga kegagalan. Tapi malam akhirnya datang. Dan kini, kamu duduk diam. Menarik napas dalam-dalam, menutup matamu, lalu berkata lirih: “Alhamdulillah.”

Kalimat itu bukan sekadar bentuk syukur. Ia adalah penyembuh luka. Ia adalah pereda kecewa. Ia adalah tepukan lembut kepada jiwa yang lelah. “Alhamdulillah” bukan hanya berarti terima kasih pada Allah. Tapi juga berarti: “Aku menerima semua yang Engkau takdirkan hari ini. Aku sadar tidak semua sesuai rencanaku, tapi aku percaya semuanya dalam kendali-Mu.” Ucapan itu menenangkan. Menentramkan. Membuatmu bisa tidur dengan hati damai dan pikiran lapang. Tak peduli seberat apapun hari itu, saat kamu mengucap “Alhamdulillah”, kamu telah menang. Kamu telah bertahan.

Ada banyak orang yang menyelesaikan harinya dengan keluhan, sumpah serapah, bahkan caci maki kepada hidup. Mereka tidur dalam kemarahan. Bangun dalam kepenatan. Tak sadar bahwa mereka melewatkan satu hal yang bisa mengubah hidup mereka: bersyukur. Syukur adalah magnet kebaikan. Saat kamu mengucap “Alhamdulillah”, kamu sedang berkata kepada semesta: “Aku siap menerima kebaikan berikutnya.”

Allah sendiri menjanjikan dalam Al-Qur’an, “Jika kamu bersyukur, pasti Aku tambah (nikmat-Ku untukmu).” Tapi jika kamu kufur, azab-Ku sangat pedih. Maka orang yang bersyukur bukan hanya sedang menghargai hidupnya hari ini, tetapi juga sedang menjemput keajaiban untuk esok hari.

Baca Juga: Mendiktisaintek Luncurkan Program Beasiswa Doktor untuk Dosen, Targetnya 5.000 Orang

Kamu tidak harus menunggu sukses besar untuk bersyukur. Bisa bernapas, bisa berjalan, bisa makan hari ini, itu sudah cukup untuk mengatakan: Alhamdulillah. Bahkan jika hari ini kamu merasa gagal, kamu tetap punya alasan untuk bersyukur—karena kamu masih hidup, dan itu artinya kamu masih diberi kesempatan untuk bangkit.

Dua kalimat ini, jika kamu jadikan kebiasaan, akan membentuk ulang hidupmu. Bismillah setiap pagi akan menjadikanmu pribadi yang terarah, penuh harap, dan sadar akan tujuan. Alhamdulillah setiap malam akan menjadikanmu pribadi yang lapang, ikhlas, dan tidak mudah menyerah. Tak butuh waktu lama untuk mengucapkannya. Tapi dampaknya akan terasa seumur hidup.

Bayangkan, jika setiap hari kamu bangun dengan ucapan Bismillah, dan tidur dengan ucapan Alhamdulillah, betapa damainya hatimu. Betapa tenangnya pikiranmu. Dan betapa dekatnya kamu dengan Allah. Saat orang lain tergesa-gesa mengejar dunia, kamu justru membuka dan menutup harimu dengan Allah. Dan itu membuatmu istimewa.

Jangan tunggu sempurna untuk memulai kebiasaan ini. Mulailah dari hari ini. Detik ini juga. Ucapkan Bismillah sebelum memulai aktivitasmu. Dan malam nanti, sebelum tidur, ucapkan Alhamdulillah. Ucapkan dengan hati. Ucapkan dengan sadar. Rasakan getarannya. Biarkan dua kalimat itu menjadi sahabat setia yang membersamai langkahmu sepanjang hidup. Karena jika kau terbiasa membuka hari dengan nama Allah, dan menutup hari dengan pujian kepada-Nya, maka kelak kau juga akan menutup hidupmu dengan kalimat terbaik: La ilaha illallah.[]

Baca Juga: Menggali Potensi Anak: Pendidikan yang Menciptakan Pemimpin Masa Depan

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: SMA Alfa Centauri Bandung Raih Rekor: 160 Siswa Lolos SNBT 2025

Rekomendasi untuk Anda