Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buka ISEF ke-8, Wapres: Produk Halal Diperkirakan Capai 2,4 Triliun 2024

Hasanatun Aliyah - Kamis, 28 Oktober 2021 - 09:26 WIB

Kamis, 28 Oktober 2021 - 09:26 WIB

1 Views

Jakarta, MINA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat meresmikan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021 di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (27/10) mengatakan, produk halal diperkirakan mencapai 2,4 triliun pada tahun 2024.

Pada acara yang bertajuk “Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery” ini, Wapres menuturkan bahwa dalam tataran global, ekonomi dan keuangan syariah khususnya sektor keuangan syariah, telah mengalami pertumbuhan lebih cepat melampaui keuangan konvensional dan diproyeksikan akan terus meningkat.

State of Global Islamic Economy Report (SGIE) Dinar Standard menyebutkan, bahwa pada tahun 2019 jumlah masyarakat muslim dunia mencapai sekitar 1,9 miliar orang, dengan total spending untuk produk halal mencapai 2,02 triliun dollar AS. Angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah masyarakat muslim dunia, dan diperkirakan mencapai 2,4 triliun dollar AS pada tahun 2024,” papar Wapres.

“Posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ditataran global saat ini, cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dunia,” tambahnya.

Baca Juga: LPPOM Tegaskan Sertifikasi Halal Bagi Retailer

Menurutnya, potensi ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan mengambil peran sebagai produsen produk halal dunia. Salah satu cara konkret untuk memanfaatkan potensi ini adalah melalui peningkatan ekspor produk halal, guna memenuhi permintaan dari pasar global.

Di sisi lain, Data State Gobal Islamic Economy Report 2020/2021 juga mencatat bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, dan pada tahun 2020 berhasil menduduki peringkat ke-4 dunia di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Wapres menguraikan, indikator yang menjadi penilaian lembaga tersebut antara lain keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fesyen muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal, dan produk makanan halal.

“Dari indikator-indikator ekonomi syariah tersebut, posisi ekonomi dan syariah Indonesia rata-rata masuk dalam peringkat 10 besar, dan dua di antaranya berhasil masuk dalam peringkat 5 besar dunia yaitu sektor makanan dan minuman halal dan sektor fasyen atau pakaian muslim,” urai Wapres.

Baca Juga: IHW: Tuak, Beer, dan Wine Dapat Sertifikat Halal Wajib Diaudit Ulang

Melihat capaian prestasi tersebut, Wapres menilai, Indonesia memiliki peluang yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dan menjadi lead pada sektor industri halal, di masa yang akan datang.

“Peluang Indonesia tersebut didukung oleh potensi yang dimiliki dan keberhasilan yang dicapai saat ini, yang antara lain seperti. Pertama, Market share keuangan syariah Indonesia per-Desember 2020 telah mencapai 9,89 persen yang menandakan peningkatan dan diharapkan dapat terus meningkat untuk mengejar negara besar lainnya yang memiliki market share ekonomi syariah lebih dari 10 persen,“ jelasnya. (R/R5/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dua RPH di Pekalongan Resmi Tersertifikasi Halal

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Halal
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia