Jakarta, MINA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali bersama Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta membuka Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX Tahun 2019 di GOR Pulogadung, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (8/11) sore.
“Even olahraga ini adalah bentuk nyata bahwa pemerintah memperlakukan secara sama baik yang disabilitas maupun tidak, dan prestasinya juga tetap kita harapkan. Karena dari even ini diharapkan akan menjadi potensi untuk menjadi juara baik di tingkat nasional atau Internasional,” kata Zainudin Amali.
Pembukaan ditandai dengan penekanan tombol oleh Menpora bersama para pejabat, dilanjutkan dengan perkenalan devile kontingen masing-masing provinsi yang secara teratur berjalan menuju tempat yang sudah disediakan sambil melambaikan tangan kepada Menpora. Demikian laporan yang dikutip MINA, Ahad (10/11).
Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap 2 tahun sekali. Peparpenas 2019 berlangsung sejak tanggal 6-13 November 2019 mendatang, dan mempertandingkan 6 cabang olahraga antara lain atletik, renang, bulutangkis, tenis meja, catur dan boccia yang diikuti 486 atlet dari 33 provinsi.
Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem
Dalam sambutannya, Zainudin menyampaikan, Peparpenas kali ini adalah Peparpenas yang ke-9 di tahun 2019. Ini berarti perjalanan olahraga paralympic untuk pelajar sudah berlangsung yang ke-9 kalinya. “Untuk penyelenggaraan kali ini, sebenarnya digelar di Papua tapi karena kondisi tidak memungkinkan maka dipindahkan ke DKI Jakarta,” katanya.
“Atas nama Kemenpora, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur dan seluruh jajaran pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dalam waktu singkat ditunjuk sebagai tuan rumah. Dan alhamdulilah Provinsi DKI Jakarta bersedia menyiapkan segala sesuatunya, termasuk sumber daya manusia yang membantu penyelenggaraan Peparpenas ke-9 ini,” tambahnya.
Sementara Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta mengatakan, penyandang disabilitas bukan manusia yang perlu kita kasihani, tapi perlu kita sejajarkan dengan teman-teman yang lain. Karena kita tahu para atlet disabilitas menunjukkan prestasinya di kancah Asia Tenggara bahkan Olimpiade.
“Karenanya, untuk tahun ini kita siapkan kader-kader muda lewat pelajar. Dari pelajar-pelajar ini nantinya yang akan mengisi Indonesia pada event-event resmi seperti Paralimpic dan Asian Para Games,” katanya. (R/LM/P2)
Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar
Mi’raj News Agency (MINA)