Mombasa, Kenya, MINA – Di tengah gemerlap bulan suci Ramadhan, diaspora Indonesia di Mombasa, Kenya merasakan kehangatan kebersamaan dalam acara buka puasa bersama yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Sabtu (22/3), acara tersebut bukan sekadar momen berbagi hidangan berbuka, tetapi juga menjadi simbol eratnya tali silaturahmi antara warga negara Indonesia (WNI) di perantauan dan perwakilan pemerintah Indonesia.
Mombasa, sebagai kota pelabuhan tertua di Kenya, menyimpan jejak sejarah yang kaya, terutama dalam perkembangan Islam di Afrika Timur. Kota itu telah lama menjadi persimpangan budaya antara Timur Tengah dan Asia, menjadikannya tempat yang unik bagi komunitas Muslim, termasuk WNI yang menetap di sana.
Saat ini, sekitar 30 WNI tinggal di Mombasa, terdiri dari karyawan swasta, anak buah kapal (ABK), serta mereka yang telah berkeluarga dengan warga lokal.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Korsel Tewaskan 4 Warga, Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat
Dalam rangka mempererat solidaritas komunitas, KBRI Nairobi menginisiasi pertemuan berbuka puasa yang berlangsung dengan penuh keakraban. Tidak hanya sekadar makan bersama, acara ini menjadi ajang diskusi dan tukar cerita antara WNI dan pihak kedutaan mengenai berbagai tantangan dan peluang yang mereka hadapi di Kenya.
Momentum tersebut juga dimanfaatkan oleh delegasi KBRI untuk mengunjungi Mandhry Mosque, salah satu masjid tertua di Kenya yang berdiri sejak abad ke-16.
Berlokasi di Old Town Mombasa, masjid ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Islam di kawasan tersebut. Dengan menara khas dan ukiran kayu yang indah, Mandhry Mosque tetap menjadi pusat ibadah dan kegiatan keagamaan bagi komunitas Muslim setempat.
Kuasa Usaha Ad Interim Republik Indonesia di Kenya, Danny Rahdiansyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat dan kekompakan diaspora Indonesia di Mombasa.
Baca Juga: Pasar Saham Turki Anjlok
Ia menegaskan, KBRI Nairobi akan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan perlindungan bagi seluruh WNI di negara akreditasi.
Sementara itu, Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Nairobi, R. Wisnu Lombardwinanto, menyoroti pentingnya acara ini dalam mempererat hubungan antara KBRI dan diaspora Indonesia.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya memperkuat ikatan komunitas, tetapi juga menegaskan hubungan budaya dan sejarah antara Indonesia dan Kenya,” ujarnya.
Acara buka puasa ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian antar WNI di luar negeri. Dengan tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan, diaspora Indonesia di Mombasa terus menunjukkan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk tetap terhubung dengan tanah air.[]
Baca Juga: 2024 Tahun Paling Mematikan bagi Pengungsi, Hampir 9.000 Nyawa Melayang
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Air Sedunia, ICRC: 33 Juta Warga Afghanistan Sulit Akses Air