Raja Ampat, MINA — Untuk pertama kalinya, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI 2018 mengambil lokasi di Raja Ampat, Papua Barat, yang digelar 22-24 November 2018.
Tak hanya itu, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang notabene non-Muslim, mendapat kehormatan untuk membuka Rakernas yang dihadiri 250 peserta dari berbagai daerah itu.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan, Papua Barat memiliki keberagaman yang sangat erat dengan kultur daerah dan dapat menyampaikan pesan persatuan dan persaudaraan di Indonesia.
Potensi ini juga menjadi modal kuat pengembangan pariwisata dengan heterogenitas masyarakat Papua.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
“Keberagaman masyarakat Papua menjadi potensi luar biasa dalam pengembangan pariwisata di Papua Barat,“ kata Gubernur Dominggus dalam pembukaan Rakernas IV MUI pada Kamis (22/11) malam di Raja Ampat, Papua Barat.
Dia mengatakan, perbedaan agama, suku, budaya, dan bahasa, seharusnya tidak menjadikan Indonesia bercerai berai. “Mari menjadikan perbedaan sebagai alat pemersatu bangsa dan memperkuat NKRI,” ujar Dominggus.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakatoni, menambahkan persatuan dalam keberagaman tersebut sudah berlangsung sangat lama, itu semua adalah keberhasilan dari moderasi beragama di masyarakat.
“Keberagaman agama dan suku bangsa di Indonesia sudah dibangun sejak lama, khususnya di Papua Barat,“ ujarnya.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Lakatoni menyebutkan, di Papua Barat daerah Kaimana misalnya, satu kabupaten ada tujuh distrik, di sana ada delapan suku, setiap suku punya bahasa dan agama berbeda, dalam keragaman tersebut mereka saling menghargai.
“Saat SD di Kaimana, ketika suku kami yang beragama Muslim berhari raya, suku-suku tetangga datang ikut meramaikan dengan tabuhan tifa, begitu pula saat mereka berhari raya, suku kami datang ikut meramaikan, “ terangnya.
Dia juga bercerita tatkala umat Islam berkunjung ke perayaan saudara mereka, tetap menjaga sejumlah perkara demi menghormati seperti peralatan makanan dan makanannya sangat dijaga dan diperhatikan agar kami yang Muslim bisa ikut makan bersama.
“Hidup rukun, saling menghargai, dan menghormati merupakan bukti sejarah moderasi agama sejak dahulu, alhamdulillah terjaga dengan baik,” tambah Lakatoni.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
Rakernas IV MUI di Raja Ampat yang dibuka Dominggus Mandacan dihadiri
oleh Wakil Gubernur Papua Barat, Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat, Kapolda Papua Barat, Danrem 171, dan Kodam Cendrawasih.(L/R01/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Amnesti ke 44 Ribu Narapidana