Hari Ayah Nasional memberi kesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai tanggung jawab dan peran seorang ayah dalam keluarga.
Dalam pandangan Islam, ayah bukan sekadar pencari nafkah, namun ia adalah sosok pemimpin, pelindung, dan pendidik yang memiliki peran luar biasa dalam membentuk keluarga yang harmonis dan generasi yang berakhlak mulia.
Islam memberikan pedoman yang jelas mengenai tanggung jawab ayah, mulai dari mencukupi kebutuhan keluarga dengan rezeki yang halal, mendidik anak dalam akidah dan akhlak, hingga menjadi teladan yang penuh kasih sayang.
Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan materi, ayah dalam Islam adalah pilar yang menentukan arah dan fondasi kehidupan keluarga.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
Peran ayah begitu krusial karena tidak hanya menentukan kesejahteraan keluarga di dunia, tetapi juga turut memengaruhi keberhasilan generasi yang akan datang.
Pemimpin dan Pelindung Keluarga
Islam menempatkan ayah sebagai qawwam, atau pemimpin dalam keluarga, sebagaimana tertuang dalam Al-Quran, surat An-Nisa ayat 34, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَلرِّجَا لُ قَوَّا مُوْنَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَاۤ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَا لِهِمْ ۗ
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. ”
Ayat ini menggarisbawahi tanggung jawab seorang ayah untuk memimpin dan melindungi keluarganya dengan penuh tanggung jawab.
Sebagai pemimpin, ayah dituntut untuk memberikan arah, panduan, dan melindungi anggota keluarganya, baik dalam aspek spiritual maupun fisik.
Perlindungan ini bukan sekadar perlindungan fisik dari bahaya, tetapi juga mencakup perlindungan dalam hal pendidikan akhlak, menjaga keluarga dari hal-hal yang dilarang oleh agama, serta membimbing mereka dalam kebenaran.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Pemberi Nafkah Keluarga
Memberikan nafkah adalah salah satu kewajiban utama seorang ayah dalam keluarga.
Dalam Islam, tanggung jawab mencari nafkah memang dibebankan kepada pria, yang dalam hal ini adalah ayah atau suami.
Dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ
“Seseorang cukup berdosa jika ia menelantarkan orang yang wajib ia nafkahi.” (HR. Abu Dawud).
Kewajiban ini tidak sekadar memenuhi kebutuhan fisik atau materi, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, tetapi juga memastikan bahwa semua yang diberikan kepada keluarga bersumber dari rezeki yang halal.
Islam sangat menekankan pentingnya rezeki yang halal untuk keberkahan keluarga dan pengaruh positif pada karakter anggota keluarga, khususnya anak-anak.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat
Pendidik dan Pembentuk Akhlak
Seorang ayah dalam Islam juga memiliki peran penting sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya, terutama dalam hal akidah dan akhlak.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَ هْلِيْكُمْ نَا رًا وَّقُوْدُهَا النَّا سُ وَا لْحِجَا رَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَا ظٌ شِدَا دٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Baca Juga: Enam Langkah Menjadi Pribadi yang Dirindukan
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)
Ayat ini mengingatkan para ayah akan kewajiban mereka untuk mendidik keluarganya agar tetap berada di jalan yang lurus.
Tanggung jawab pendidikan ini tidak hanya mencakup pendidikan formal tetapi, yang lebih penting, pendidikan agama, nilai-nilai moral, dan perilaku yang baik.
Ayah diharapkan menjadi teladan dalam mengajarkan nilai-nilai kejujuran, ketaatan kepada Allah, rasa tanggung jawab, dan sikap santun.
Baca Juga: BSP 2024, Solidaritas dan Penghormatan Bagi Pahlawan di Tengah Genosida
Ayah juga perlu mengajarkan anak-anaknya untuk selalu berbuat baik, menjaga shalat, berpuasa, dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam.
Pembina Kasih Sayang dan Kebersamaan
Ayah bukan hanya sebagai figur otoritatif, tetapi juga sumber kasih sayang dalam keluarga. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal sebagai sosok ayah yang penuh kasih sayang, yang sering menunjukkan rasa cinta dan perhatian kepada anak-anaknya.
Beliau selalu memberikan contoh tentang bagaimana seorang ayah harus memperlakukan anak-anaknya dengan lemah lembut, bahkan mencium mereka sebagai bentuk kasih sayang.
Baca Juga: Catatan 107 Tahun Balfour dan Setahun Perjuangan Thufanul Aqsa
Dalam hal ini, ayah berperan menciptakan suasana keluarga yang harmonis, penuh kasih, dan mendukung, agar anak-anak merasa dicintai dan dihargai.
Kebersamaan ini juga dapat diwujudkan melalui kegiatan bersama, seperti berkumpul untuk shalat berjamaah, membaca Al-Quran, atau mendiskusikan hal-hal yang membangun pengetahuan agama mereka.
Teladan dalam Akhlak dan Ibadah
Ayah dalam Islam dituntut untuk menjadi contoh yang baik dalam ibadah dan akhlak. Anak-anak akan meniru perilaku yang mereka lihat dari ayah mereka, sehingga penting bagi seorang ayah untuk menjalani kehidupan yang penuh integritas, disiplin dalam ibadah, dan berakhlak baik.
Baca Juga: Memaknai Iqra
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan contoh luar biasa sebagai teladan, tidak hanya bagi umatnya, tetapi juga bagi keluarganya sendiri.
Ayah harus memperlihatkan komitmen yang kuat dalam menjalankan shalat lima waktu, berpuasa, dan melaksanakan ibadah lainnya.
Selain itu, menjaga hubungan yang baik dengan orang lain, berkata jujur, serta bersikap rendah hati adalah teladan yang sangat berharga bagi anak-anak.
Mereka belajar banyak dari melihat langsung bagaimana ayah mereka bersikap dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Mengembangkan Sumber Pangan Lokal Berbasis Komunitas
Pengambil Keputusan yang Bijak
Tanggung jawab lain seorang ayah adalah menjadi pengambil keputusan yang bijak. Dalam menghadapi berbagai persoalan keluarga, ayah harus mampu menentukan keputusan yang terbaik bagi keluarganya.
Keputusan tersebut harus dilandasi dengan prinsip-prinsip syariat Islam, keadilan, serta mempertimbangkan kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh anggota keluarga.
Dalam pengambilan keputusan, ayah juga diharapkan melibatkan ibu dan memperhatikan pendapat anak-anak, terutama jika sudah memasuki usia remaja.
Ini tidak hanya memperkuat keharmonisan keluarga, tetapi juga memberikan teladan tentang pentingnya musyawarah dan menghargai pendapat orang lain.
Dalam Islam, peran dan tanggung jawab seorang ayah dalam keluarga sangatlah besar dan penuh dengan tanggung jawab.
Ayah adalah pemimpin yang bertugas untuk melindungi, mencari nafkah, mendidik, memberikan kasih sayang, serta menjadi teladan bagi anggota keluarganya.
Peran ayah tidak hanya penting bagi kesejahteraan dunia, tetapi juga sangat berpengaruh dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia, bertakwa, dan mampu mengemban amanah Islam.
Sebagai seorang ayah, tugas ini tentu bukan perkara mudah, namun dengan niat ikhlas untuk meraih ridha Allah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seorang ayah dapat melaksanakan perannya dengan baik.
Islam memberikan panduan yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab seorang ayah, dan bagi setiap ayah yang menjalankan perannya dengan baik, Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menyiapkan pahala yang besar dan keberkahan dalam hidupnya.
Mari kita hargai peran seorang ayah dan doakan mereka agar senantiasa diberi kekuatan serta keberkahan dalam menjalankan tanggung jawab mulia ini. []
Mi’raj News Agency (MINA)