Makassar, MINA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Prof. Dr. Mohamad Mahfud Md mengatakan, pemuda Indonesia saat ini harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan, karena diperkirakan pada tahun 2045 Indonesia akan ada di urutan keempat sebagai negara besar setelah RRC, India dam Amerika Serikat (AS).
“Saudara-saudara yang hadir dan mengikuti National Leadership Camp (NLC) ICMI hari ini adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. Saudara sekalian akan memimpin negara dengan 273 juta penduduknya yang sangat beragam,” demikian Mahfud di hadapan peserta NLC ICMI dan seluruh pengurus ICMI saat membuka kegiatan tersebut di Aula Prof Dr. Amiruddin, Universitas Hasanuddin (Unhas), Sulawesi Selatan, Kamis (2/11) .
Mahfud mengungkapkan, saat kuliah ia juga tak pernah membayangkan akan mengurusi negara ini hingga menjadi seorang Menkopolhukam.
Oleh karena itu, ia berharap para pemuda dan mahasiswa saat ini harus lebih baik lagi mempersiapkan dirinya untuk memimpin di Era Indonesia Emas.
“Saudara benar-benar harus siap untuk memimpin Indonesia Emas, di mana saat itu kita menjadi negara yang betul-betul merdeka pada tahun 2045, artinya kita dituntut harus merdeka , bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” tegas Mahfud.
Katanya, saat ini Indonesia masih masuk dalam urutan 15 secara ekonomi. Namun saatnya nanti, Mahfud optimis bahwa Indonesia akan masuk ke-4 besar di dunia sebagai negara besar.
“Jadi jelas, masa depan Indonesia ada di tangan saudara, dan begitu juga masa depan saudara ada di Indonesia,” kata Mahfud.
Karena itu, ia menitip pesan kepada para pemuda untuk menjaga negara ini agar betul-betul sampai ke 2045 dengan menghindari terjadinya disintegrasi bangsa melalui penegakan hukum berdasarkan demokrasi yang substantif dan berkeadilan.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Jangan sampai terjadi disorientasi ideologi bangsa dengan tidak tegaknya hukum berkeadilan. Sebab jika sudah terjadi disorientasi hukum, akan muncul distrust atau ketidakpercayaan terhadap penyelenggara negara lalu terjadilah disobidient, tindakan pembangkangan yang terjadi karena ketidakadilan yang terjadi,” pungkas Mahfud.
ICMI hadir sebagai rumah besar bagi Umat Islam
Wakil Ketua Umum ICMI, Prof Dr Jafar Hafsah mengatakan bahwa ICMI memiliki prinsip keislaman, kenegaraan dan ke-Indonesiaan, sehingga ICMI harus menjadi rumah besar para cendekiawan muslim di Indonesia, dan juga rumah besar umat Islam Indonesia.
“Sehingga saat umat ada masalah, ICMI siap untuk mendengar aspirasi dan mencari solusi dari Umat,” ujar Jafar.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
ICMI juga senantiasa hadir dalam mengkaji serta mencarikan solusi-solusi masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, terang Jafar.
Sementara itu, Rektor Unhas, Prof Dr. Jamaludin Jompa mengatakan dirinya merasa bersyukur bisa ikut hadir dan berpartisipasi dalam melaksanakan NLC ini, yang bertujuan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa Indonesia.
“Hari ini dan masa-masa ke depan, kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan dan melahirkan pemikiran2 konstruktif sehingga kita bisa menyiapkan Indonesia Emas 2045. Kita adalah negara muslim terbesar, karena itu sebagaimana sering disampaikan ICMI, yaitu memperkuat bangsa dengan Imtaq dan Iptek,” kata Jamaluddin.
Acara ini adalah kegiatan yang merupakan kerjasama antara ICMI dengan Unhas.(R/R1/P1)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan