Jakarta, MINA – Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengimbau panitia pemotongan hewan kurban untuk menegakan protokol kesehatan secara ketat saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
Hal ini lantaran angka kasus penularan virus belakangan ini semakin memprihatinkan. Ditambah, lonjakan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 meningkat secara drastis.
Bukhori dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (17/7), mengatakan pelaksanaan pemotongan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat tidak akan menghalangi ketentuan pemotongan yang sesuai dengan syariat.
Sebab itu, anggota Komisi Agama DPR ini meminta agar setiap panitia pemotongan hewan bisa mentaati imbauan dari pemerintah setempat soal penegakan protokol kesehatan.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
“Pada perayaan Idul Adha tahun lalu, kita memang tidak mendapati kabar adanya klaster kurban. Kendati begitu, dengan adanya varian baru Covid dan peningkatan kasus yang terjadi secara tajam belakangan ini menyebabkan perayaan Idul Adha pada tahun ini menjadi sangat riskan. Sebab itu, penegakan prokes yang tegas dan konsisten adalah kunci untuk mencegah kemungkinan terburuk,” jelasnya.
Politisi dapil Jateng 1 mendorong agar setiap lokasi pemotongan hewan dilengkapi dengan stok masker, tempat cuci tangan, dan alat peng”ecek suhu tubuh bagi panitia yang akan mengakses lokasi pemotongan.
Selain itu, Bukhori juga mengimbau agar tempat pelaksanaan pemotongan dipastikan memiliki ruang yang memadai untuk menjaga jarak antar panitia.
“Satgas Covid-19 di tingkat kelurahan hingga RT perlu melakukan pemantauan dan pengawasan secara proaktif di setiap lokasi pemotongan. Kedepankan langkah yang humanis jika terjadi pelanggaran supaya tidak terjadi gesekan sosial dan berisiko mengusik suasana hari raya suci Idul Adha,” imbuhnya.
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Di samping menyoroti proses pemotongan hewan, Bukhori juga mengimbau supaya proses pendistribusian daging kurban tidak menimbulkan kerumunan.
“Alangkah baiknya bila penyaluran daging kurban dilakukan secara door to door. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan massa saat proses pembagian,” pungkasnya.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini