Bukhori Mendorong Pembentukan Panja Asrama Haji di Komisi VIII DPR

(Foto: istimewa)

Jakarta, MINA – Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf memberikan sejumlah catatan kritis terkait paradigma pembangunan asrama haji oleh Kementerian Agama.

Menurutnya, Kemenag harus mulai mengubah orientasi dari fungsi asrama haji dalam rangka membentuk kemandirian dan mendorong sumbangsih bagi pendapatan negara.

“Ke depan asrama haji atau pemondokan haji harus bisa difungsikan tidak hanya sebagai hunian sementara jemaah haji, akan tetapi asrama ini juga bisa disulap menjadi hotel di luar musim haji sekalipun. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya membangun asrama haji yang mampu membiayai dirinya sendiri dan menjadi sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagi APBN,” ungkapnya di tengah kunjungan kerja Komisi VIII DPR ke Pemerintah Kota Tangerang dalam rangka meninjau kondisi asrama haji di Kota Tangerag, Rabu (3/2).

Sebagai contoh perbandingan, anggota Baleg ini menyoroti salah satu asrama haji provinsi Sulawesi Selatan yang turut difungsikan menjadi hotel. Kendati demikian, tata kelola asrama haji tersebut masih menyisakan sejumlah persoalan seperti manajemen yang tidak profesional.

“Animo masyarakat untuk melaksanakan haji terus meningkat dari waktu ke waktu. Mereka tidak pernah berhenti dan membayar untuk fasilitas asrama haji. Dengan demikian, bila asrama haji tidak gratis artinya mereka memilih untuk membayar, bukan? Dan jika mereka memilih membayar, logikanya, mereka menghasilkan, bukan? Artinya tidak akan tekor,” imbuhnya.

Selain menyulap asrama haji menjadi hotel, demikian Bukhori melanjutkan, asrama haji juga perlu diberdayakan sehingga menjadi kawasan wisata religi mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki kontribusi signifikan bagi devisa negara.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tutup buku tahun 2018 mencatat, sektor pariwisata mampu menyumbang devisa terbesar sehingga mengalahkan sektor migas dengan nilai lebih dari USD19,2 miliar.

“Desain ke depan, paradigma pembangunan asrama haji harus diubah. Tidak boleh hanya sebagai hunian jemaah haji saja, tetapi juga harus bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata ataupun hotel sehingga memiliki nilai tambah. Jika persoalannya pada nomenklatur, saya pikir terlalu teknis dan bisa kita atur sepanjang kita serius berorientasi pada kemaslahatan rakyat dan negara,” sambungnya.

Politisi PKS ini juga memperingatkan pola pembangunan asrama yang harus memiliki grand design komprehensif sebelum dilakukan proses pembangunan.

Pasalnya, ia telah menemui banyak kasus pembangunan yang hanya digunakan temporer, bahkan mangkrak, akibat perencanaan yang tidak matang. Karena itu, ia juga mengingatkan pentingnya memilih lokasi sebagai pertimbangan nilai strategis dari infrastruktur haji yang akan dibangun.

Grand design seperti tentang kenapa dan harus seperti apa kita membangun asrama harus diperhatikan secara serius,” imbuh Bukhori.

Di sisi lain, sambungnya, pentingnya memiliki orientasi pembangunan yang mengacu pada grand design yang komprehensif adalah supaya infrastruktur yang dikerjakan bisa dipastikan dampak manfaatnya berlangsung secara berkelanjutan, tidak hanya satu kali pakai apalagi terpaksa mangkrak di tengah jalan.

“Sayang sekali bila proyek yang memakan anggaran triliunan tersebut tidak termanfaatkan dengan maksimal sementara uang negara telah terkuras banyak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bukhori mendorong pembentukan panitia kerja (panja) asrama haji di Komisi VIII DPR RI dalam rangka pengawasan terhadap pembangunan asrama haji yang baru sekaligus menyelesaikan persoalan terhadap sejumlah asrama haji yang mangkrak dan tidak berdaya.

“Banyak sekali asrama haji yang tidak berdaya dan telah menghabiskan banyak uang negara. Karena itu saya memandang perlu dibentuk panja untuk menuntaskan masalah tersebut,” pungkasnya.

Namun sebelum melangkah lebih jauh, dia mengajak semua pihak untuk menghadirkan pikiran segar yang mengesampingkan kepentingan personal atau kelompok.

“Dibarengi dengan komitmen kuat terhadap kepentingan bangsa dan umat, salah satunya melalui peran kita dalam menyelesaikan persoalan asrama haji,” pungkasnya.(R/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments are closed.