Sukabumi, 12 Sya’ban 1438 1438/9 Mei 2017 (MINA) – Buku Muslim Melayu Penemu Australia yang diterbitkan oleh Mi’raj News Agency Foundation dibedah di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Selasa (9/5).
Acara diskusi dan bedah buku yang diformat dalam bentuk tablig akbar tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa serta pimpinan UMMI juga para tokoh Muhammadiyah.
Acara yang tersenggara atas kerja sama UMMI dengan Kantor Berita Islam MINA itu mengambil tema “Geliat Islam di Benua Australia”.
“Kita buat dalam format Tablig Akbar dan di masjid agar bisa diikuti untuk umum,” kata Rektor UMMI, Sakti Alamsyah saat membuka acara.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Sakti mengatakan acara yang mendatangkan penulisnya langsung dari Australia, DR. Chalidin Yacob, dan buku yang ditulis dari tesis penulis ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan sejarah esrta perkembangan Islam di Australia.
Dia menjelaskan bahwa perkembangan Muslim di seluruh dunia saat ini membuat musuh Islam gusar.
“Yahudi dan Nasrani takut akan perkembangan Islam yang kian tahun terus bertambah,” tegasnya.
Untuk itu., menurutnya dipandang perlu, penyampaian perkembangan Islam di negara-negara minoritas seperti Australia yang sangat pesat.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“Islam demikian hebat dan militan dari aspek kualitatif. Untuk itu, menjadi cerminan apa yganhharus dilakukan di Republik Indonesia ini,” ujarnya.
Dia juga menyatakan siap menjajaki kerja sama dengan komunitas-komunitas Muslim di Australia dalam bidang pendidikan.
“Kami sangat terbuka melakukan kerja sama dengan komunitas Muslimin di Australia. Sebagaimana Universitas Muhammadiyah Sukabumi telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara,” tambahnya.
Sementara Pemimpin Umum Kantor Berita Islam MINA, Shafril Lubis mengatakan, MINA hadir untuk menampilkan keindahan dan kegigihan Islam.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Suguhan pemberitaan yang beragam tentang Islam dalam tiga bahasa (Bahasa Arab, Inggris dan Indonesia), sehinga banyak media internasional yang mengutip berita-berita MINA.
“MINA berusaha menampilkan keindahan Islam yang selama ini ditutupi media mainstream,” kata Shafril saat menyanpaikan sambutannya.
Dia mengatakan, pada pemaparan penulis mengenai Buku “Muslim Melayu Penemu Australia” ini mampu mencerna dalam pemikiran kita menjadi ide-ide tindakan atau perubahan menuju kejayaan peradaban Islam.
“Buku ini menyuguhkan bagaimana dakwah Islam begitu terbuka, dengan fenomena perkembangan pesat Islam di Australia,” ujarnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Sementara itu, Chalidin Yacob dalam bedah bukunya mengatakan buku ini diterbitkan untuk mengungkapkan bahwa penemu benua Kangguru adalah Muslim Melayu asal Bugis, Makasar.
(L/P3/R01/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa