Rivonia, Afsel, MINA – Buku Nelson Mandela on Kashmir yang ditulis oleh Salman Khan, Ketua Kelompok Aksi Kashmir yang berbasis di Afrika Selatan, diluncurkan di Rivonia, Afrika Selatan, Sabtu (19/8).
Buku tersebut membahas sebab dan akibat pendudukan Jammu dan Kashmir dan tuntutan warga Kashmir akan hak penentuan nasib sendiri. The Nation melaporkan.
Buku berbasis penelitian ini memiliki pandangan seimbang tentang sengketa Kashmir, dan secara akurat menggambarkan konflik Kashmir dari perspektif Afrika.
Acara peluncuran diadakan di Lilies Leaf Museum di Rivonia, Afrika Selatan, dengan menghadirkan tokoh-tokoh lokal penting dari berbagai lapisan masyarakat, selain dari Kashmir dan Pakistan yang tinggal di Afrika Selatan.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Acara tersebut disiarkan di semua platform media sosial di Inggris Raya dan di Pakistan.
Penulis buku tersebut, Salman Khan, Pendiri dan Ketua Kelompok Aksi Kashmiri Afrika Selatan, dalam kesempatan tersebut berbicara kepada media mengatakan, rezim India pimpinan Narendra Modi menggunakan segala taktik untuk menekan gerakan kemerdekaan Kashmir yang sedang berlangsung.
Dia mengatakan, pada 5 Agustus 2019, rezim Modi mencabut status khusus Kashmir dan memberlakukan pengepungan militer di wilayah tersebut untuk mengubah status Jammu dan Kashmir yang mayoritas Muslim menjadi minoritas.
Dia mengatakan kepada media bahwa pasukan India membunuh warga Kashmir yang tidak bersalah hampir setiap hari di wilayah pendudukan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Salman Khan mendesak PBB dan organisasi hak asasi manusia internasional lainnya untuk membantu menghentikan kebrutalan India di Kashmir dan menyelesaikan perselisihan yang telah lama tertunda sesuai dengan resolusi badan dunia dan aspirasi rakyat Kashmir.
Salman Khan lebih lanjut mengatakan bahwa Kashmir adalah masalah inti dan tanpa penyelesaian damai, perdamaian di kawasan itu tidak mungkin terjadi. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan