Jakarta, MINA – Lembaga Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dalam kesempatan aksi kecaman terhadap Israel pada Rabu (4/9), menegaskan komitmennya untuk berjuang memulangkan jenazah para Syuhada Palestina yang disembunyikan dan dikuburkan tanpa identitas oleh Otoritas Pendudukan Israel.
Menurut Kampanye Nasional untuk Pembebasan para Syuhada, Otoritas Israel telah menahan lebih dari 260 jenazah para syuhada Palestina terhitung sejak tahun 1967, termasuk 51 jenazah yang tersimpan di lemari pendingin kamar mayat entitas Zionis sejak Oktober 2015.
“Laporan ini sungguh di luar akal kemanusiaan. Bukan hanya warga Palestina yang diperlakukan tidak layak tetapi saat sudah menjadi jenazahpun tidak diperlakukan dengan layak. Banyak keluarga Palestina kehilangan kerabat mereka, jikapun dilaporkan wafat mereka tidak pernah tahu di mana letak kuburannya,” ujar Ketua Umum BSMI Djazuli Ambari di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.
Ia juga mengatakan, BSMI akan mendorong Bulan Sabit Merah Internasional di bawah OKI untuk memperjuangkan pengembalian jenazah tersebut dan menekankan perlunya Pemerintah RI memainkan peran politik bebas aktif dalam memperjuangkan pengembalian jenazah warga Palestina.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
“BSMI dalam hal ini akan terus mendampingi dan mendorong pemerintah sampai jenazah ini dapat dipulangkan,” ujarnya.
Acara di Kedubs Palestina tersebut juga dihadiri oleh lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) dari berbagai daerah, seperti Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jabodetabek.
Hadir pula Ustaz Zaitun Rasmin mewakili pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Khairil Halim dari Amnesti Internasional serta para akademisi, dan lain-lain. (L/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas